PALI//SI.Com– -,Protes Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Desa Sukaraja Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) akibat kurang dari biasanya ditanggapi keras Pejabat Sementara Kepala Desa, Surjaya. Meski telah melakukan musyawarah bersama KPM terkait mekanisme pencairan 171 KPM dengan cara dikuasakan kepada Surjana, namun tetap saja ada yang protes.
“Sebelum pencairan kita sudah musyawarah dengan keluarga penerima BLT, dan semua sepakat untuk memberikan surat kuasa kepada saya untuk mencairkan BLT itu ke Bank Sumsel Babel. Karena surat kuasa tersebut harus ada matrai, maka saya yang beli matrai ke kota Prabumulih untuk keperluan tersebut.” Terang Surjana, Jum’at di rumahnya (22/10).
Akibat protes tersebut, Surjaya gerah dan meminta wartawan memberitahunya terkait siapa KPM yang protes tersebut dan mengatakan bahwa ini pasti ada orang yang tidak setuju dengan dia. “Tlng ktke spe yg ngmong itu,, blt d kk yg caer 1 2 3 jdi tlng enjok tau,” balas Surjana via pesan Whatsapp Jum’at malam.
Dari penelusuran wartawan di lapangan, beberapa KPM protes terkait menerima BLT kurang dari biasa terungkap bahwa, KPM hanya menerima Rp. 850.000,- pada tahap pertama pencairan yang seharusnya Rp. 900.000,-, lalu Rp. 1.720.000,- pada pencairan tahap II (6 bulan/ April-September) yang seharusnya Rp. 1.800.000,-.
Sementara itu, Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu Tanah Abang, Mayhardi, saat dimintai keterangan, kapan waktu pencairan BLT DD Sukaraja dan total jumlah KPM, beliau mengatakan kurang tau persis, karna ada bagian-bagianya yang mengurus itu, dan kebetulan saat ini orang yang dimaksud sedang cuti.
Mayhardi juga menjelaskan bahwa mekanisme pencairan BLT melalui surat kuasa, pada prinsipnya siapapun bisa mencairkanya yang penting syaratnya lengkap dan terkait sisa saldo nasabah dalam rekening untuk BLT biasanya tidak bersisa.
(ED-y)
0 Comments