Polres Malra Kunjungi Anggota KPPS & PPS Yang Sakit


Ambon, SI. Com. – Aparat Kepolisian Resort Maluku Tenggara (Malra) melakukan aksi sosial dengan menjenguk tiga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang jatuh sakit pada Sabtu (24/2/2024).

Mereka yang sakit yaitu Sandy Bahari Djohar, warga Ohoi/Desa Watdek. Ketua KPPS TPS 3, Kelurahan Ohoijang Watdek ini pingsan akibat tekanan darah rendah atau Bradikardia. Pemuda 28 tahun ini dirawat selama 5 hari sejak tanggal 15 – 20 Februari 2024 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Anggota KPPS lainnya yaitu Maria Dumatubun, warga Ohoi/Desa Langgur. Anggota KPPS pada TPS 14 Desa Langgur ini sakit di mana daya tahan tubuh menurun, pusing, dan lemas. Wanita 32 tahun ini dirawat selama 1 hari tanggal 15 – 16 Februari 2024 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Sementara anggota PPS yang sakit yakni Putri Hadya Renhoran, warga Perumahan Guru Ohoijang. Wanita 23 tahun yang merupakan anggota PPS Ohoijang Watdek ini mengalami sakit dengan gejala daya tahan tubuh menurun, pusing, dan lemas. Ia dirawat selama 4 hari sejak tanggal 16 – 20 Februari 2024 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Kasat Intelkam Polres Malra, Iptu P. Houver J. Unmehopa, mengatakan, aksi sosial yang dilakukan ini merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap anggota KPPS dan PPS yang telah menyelenggarakan pesta demokrasi.

“PPS dan KPPS adalah garda terdepan dalam proses pemungutan suara pemilu dan memiliki beban tugas dan resiko tugas yang berat,” kata Kasat yang didampingi oleh Kaurmintu Satreskrim Polres Malra, Aipda V. Rumangun dan PS Kanit Intelkam, Bripka W. Patty.

Ia mengatakan, dalam tahapan pemungutan hingga rekapitulasi penghitungan suara pada tingkat PPS, masih ditemukan ada sejumlah rekan penyelenggara Pemilu (KPPS/PPS) yang mengalami sakit. Mereka bahkan harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga:  Ungkap Kasus Polres Banyuasin Berhasil Menyita Penyalahgunaan BBM

“Kami pahami sungguh bahwa tugas dan tanggung jawab yang rekan rekan PPS serta KPPS terima cukup menyita tenaga, selain dihadapkan dengan administrasi, dihadapkan pula dengan tekanan psikis dari berbagai pihak yang menuding netralitas, mengintervensi bahkan ada diskriminasi maupun penyerangan verbal maupun fisik.

Wartawan; Apri
Publisher; Rendi


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN