Dinkes Manggarai Kembali Melepas Pasung Pasien ODGJ di Desa Benteng Tubi


 

Manggarai, NTT//SI.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melepas pasung dari salah seorang pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Benteng Tubi, Kecamatan Rahong Utara, Senin (14/11/2023).

Hadir pada kesempatan itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Gabriel Amir, Skm.,M.kes, bersama rombongan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, dokter Isna Buntanus yang bertugas di Puskesmas Nanu, Kasat Babinmas Polres Manggarai AKP Putu Sabanugra, beserta jajaran, Kapospol Kecamatan Rahong Utara Franky, Bhabinsa Kecamatan Ruteng, Serka Yunus, beserta jajaran, Ketua JPIC Romo Marten Jenarut, anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Daerah Pemilihan (Dapil) Rahong Utara, Paulus Jemarus.

Rombongan tersebut diterima di Kantor Desa Benteng Tubi, sekitar pukul 09.30 wita, dan diterima oleh Kepala Desa Benteng Tubi, Teofilus Jehuman, didampingi Sekertaris Desa Benteng Tubi, Gusti Ganggar, perangakat Desa, serta sejumlah warga Benteng Tubi.

Pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung atas nama Maksimus Koca, pasien ODGJ baru, warga Desa Benteng Tubi yang sudah dipasung selama kurang lebih satu minggu dirumah kediamannya.

Pada kesempatan itu di Kantor Desa Benteng Tubi, sebelum berangakat menuju kerumah pasien ODGJ yang dipasung itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Manggarai, Gabriel Amir, S.Km.,M.Kes menyampaikan bahwa pada hari ini Senin (15/11/2023) untuk kedua kalinya dirinya mendatangi Desa Benteng Tubi, sebelumnya tim P2P membebaskan pasung pasien atas nama Kristina Lain yang saat ini sudah di Rumah Sakit (RS) jiwa Renceng Mose, yang saat ini sudah sembuh.

Kabid Gabriel menyampaikan terimakasih kepada dokter Isna, dan semua rekan-rekan pengelola di Puskesmas Nanu, Kecamatan Rahong Utara, karena sudah menjadi orang paling depan untuk atasi pasien ODGJ di wilayah Benteng Tubi, dan menyampaikan bahwa di Puskesmas Nanu ada 42 orang dalam gangguan jiwa. Untuk Manggarai seluruhnya ada 779, dan yang meninggal kurang lebih ada 7 orang, dan saat ini tersisah ada 772 ODGJ.

Baca juga:  28 Ramadhan 1444 Hijriah, AWDI PALI Bagikan Takjil

“Dari tahun sebelumnya, di tahun 2021 angka sebelumnya 575 ODGJ, kemudian di tahun 2022 ada 517 ODGJ. Dan di tahun 2023 ini, ada 772 ODGJ. Ternyata begitu banyak juga ODGJ di Manggarai”, jelas Gabriel, Kabid P2P Dinkes Manggarai

Gabriel juga menyampaikan ucapan terimakasih karena sewaktu-waktu, dan dalam situasi apapun, Bupati Manggarai selalu menyampaikan hal yang sama, Gereja atau tokoh-tokoh apapun, selalu bergandengan tangan dengan Pemerintah dalam menyelesaikan soal ditengah masyarakat.

Ia juga menyampaikan ucapan terimkasih kepada JPIC dan sektor lain, karena setiap kali ada kegiatan seperti ini selalu terlibat.

“Kami menyampaikan terimakasih, karena setiap kali kegiatan dimana-mana, JPIC keluarga Keuskupan Ruteng, dan juga dari Sektor lain, selalu terlibat, dan pada hari ini sangat istimewa”, ungkapnya

Pada kesempatan itu juga, dokter Isna Buntanus yang bertugas di Puskesmas Nanu, Kecamatan Rahong Utara menyampaikan bahwa setelah pihak Puskesmas Nanu melihat kondisi pasien ODGJ Maksimus Koca, riwayatnya sudah mulai kambu atau berhalusinasi sebelum mengamuk pada satu minggu lalu.

“Jadi sejak saat itu, Bapak Maksimus sudah mulai ketawa sendiri, dan sudah mulai berhalusinasi. Tapi setelah kita runut lagi, dia ada gejala psikotik maksudnya sebelum dia tertawa sendiri, dia sudah depresi. Dan kami mendapat informasi, bahwa dulu Bapak Maksimus ini perna mengikuti calon kepala desa, namun gagal. Nah, sejak saat itu dia suka menyendiri”, jelas dokter Isna

Alhasil kata dokter Isna, setelah mengkonsumsi obat, pasien ODGJ Maksimus Koca sudah mulai membaik, dan tidak merontak lagi seperi sebelumnya.

Untuk diketahui,dari Kantor Desa Benteng Tubi, semua rombongan langsung mendatangi rumah kediaman pasien ODGJ Maksimus Koca, untuk melepas pasung yang selama kurang lebih satu minggu.

Baca juga:  Polisi RW Polres Matim Bripka Heribertus Serahkan Bantuan dari Kitabisa.com Secara Simbolis Kepada Warga Kota Komba Penderita Katarak

Setelah pasungnya dilepas, pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) Maksimus Koca menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua rombongan yang datang, karena telah melepaskan pasungnya itu.

Pantauan media ini, pasien ODGJ tersebut sudah sembuh, dan pada kesempatan itu, dirinya makan siang bersama-sama dengan rombongan yang mendatangi rumahnya.

Penulis : Dody Pan

 


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN