Nasabah Tuding Unit ULaMM PNM Kota Jambi Jalankan Praktik Lintah Darat


JAMBI — Tak berselang lama, kasus nasabah PT. PNM di Kabupaten Garut yang sempat menghebohkan publik sejumlah ratusan warga atas keluhan harus membayar pinjaman ke lembaga pembiayaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Padahal warga menyatakan tidak pernah mengajukan pinjaman kepada lembaga tersebut.

PT. Permodalan Nasional Madani atau biasa disingkat menjadi PNM, adalah anak usaha BRI yang berbisnis di bidang pembiayaan mikro. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki 62 kantor cabang ULaMM, 626 kantor layanan ULaMM, dan 2.668 kantor cabang Mekaar.

Akhir-akhir ini mencuat ke permukaan perlakuan kasar oknum pegawai PT. PNM yang dikeluhkan oleh nasabah perempuan bernama Sulastri usia 58 tahun warga Payo Selincah Paal Merah Kota Jambi yang tengah mengalami permasalahan tunggakan pinjaman.

Saat dijumpai awak media di rumahnya, Sulastri menjelaskan keluh kesahnya antara lain :

Pertama, saat pencairan pinjaman waktu itu sekitar akhir bulan April tahun 2023 dari jumlah total pengajuan pinjaman yang disetujui sebesar Rp. 300 juta, namun uang yang kami terima hanya sejumlah Rp. 259 juta.

Kedua, pasca terjadinya tunggakan angsuran, saya mendapat tekanan, ancaman, dan intimidasi dari orang-orang lapangan pihak PNM. Sekalipun mereka mengetahui bahwa saya sedang menderita penyakit jantung.

Ketiga, jumlah tagihan dan pelunasan meningkat drastis dari 283 juta menjadi 361 juta hanya dalam waktu hitungan hari.

Keempat, Pihak PNM menggunakan tenaga preman merusak bangunan dengan membuat tulisan “Dalam Pengawasan PT. PNM”. PNM dalam hal ini menggunakan tenaga preman atau setidak-tidaknya menggunakan cara-cara premanisme merusak bangunan dengan membuat tulisan “Dalam Pengawasan PT. PNM” menggunakan cat pilox warna merah pada dinding bangunan rumah kami tanpa seizin dan pemberitahuan terlebih dahulu.

Baca juga:  Generasi Indonesia Berani Apresiasi Kemenangan Prabowo Gibran Sebagai Kemenangan Rakyat

Selain itu, Sulastri juga menjelaskan bahwa dari pihak keluarga sudah berupaya untuk menyelesaikan persoalan dengan pihak PNM bahkan sudah ada komunikasi yang menjurus untuk penyelesaian namun saat pertemuan negosiasi salah seorang staf PNM bertindak melebihi seorang direktur yang menegaskan tidak bisa kurang lagi.

Sehingga akhirnya menemui jalan buntu, padahal Kepala Cabang PNM saat pertemuan bernegosiasi sudah menanyakan “Dari pihak Ibu minta dikurangi berapa”, ungkapnya.

Wulan mewakili pihak keluarga membenarkan pertemuan negosiasi dengan Pihak PNM. “Saya turut hadir di Kantor PNM yang beralamat di Komplek DPRD Provinsi Jambi Telanai, namun belum tercapai kesepakatan”, ujarnya.

Kita sekeluarga kaget saja, kemarin sekitar berenam orang tiba-tiba datang menghampiri rumah trus Pak Kacab PNM Ikhsan bertanya “Mana LSM yang datang ke kantor,” ungkapnya menirukan kata-kata Pak Ikhsan.

Setelah mengatakan “Kami taunya cuman dengan Ibu Sulastri, kami tidak mau urusan dengan pihak ketiga,” tidak lama kemudian tanpa ba bi bu atas instruksi dari Pak Ikhsan, anggota timnya langsung bergerak menyemprotkan cat pilox pada dinding rumah kami (Wulan-red).

Di tempat dan waktu terpisah, Ketua LSM AKRAM Nusantara Amir Akbar angkat bicara menyikapi persoalan yang tengah dihadapi Bu Sulastri. “Saya turut prihatin dan sangat menyesalkan pola-pola yang dijalankan oleh oknum pegawai maupun Kacab PNM,” tegasnya.

“Saya ingatkan kepada PNM selaku anak usaha PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan perusahaan BUMN jangan anda berkedok memberikan fasilitas pinjaman UMKM namun ternyata menjalankan praktik lintah darat,” tambahnya.

Cara cara mengancam, intimidasi, dan menggunakan tenaga DC adalah cara-cara premanisme yang tidak layak diterapkan. “Apalagi ini nasabah ibu-ibu yang sedang menderita penyakit jantung lagi, dimana nilai-nilai kemanusiaan yang perlu kita junjung tinggi,” tanya Amir sedikit kesal.

Baca juga:  Warga Poco Leok Kembali Menghadang Pihak PLN di Simpang Tiga "BUPATI KAKU"

(Snn/red)


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🙏