Kades Tempirai Timur, Respon Usulan Perbaikan Jalan Menuju Masjid Nurul Falah


PALI – Sudah beberapa kali di usulkan oleh para jemaah dan pengurus Masjid Nurul Falah, Desa Tempirai Timur, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan, jalan menuju Masjid Nurul Falah yang kondisinya sudah rusak dan butuh perbaikan kini sudah di lirik oleh Pemerintah Desa Tempirai Timur, Jum’at (24/02/2023).

“Saya mewakili segenap pengurus Masjid Nurul Falah, berterima kasih pada Kepala Desa Tempirai Timur yang sudah merespon usulan warga dan para jemaah, untuk perbaikan jalan menuju Masjid, karena jalan itu bukan hanya para jemaah Masjid yang mengunakan, akan tetapi jalan itu merupakan jalan umum di dalam Desa,” ungkap Asrin M.Din.

 

Lebih lanjut Asrin menerangkan”, jalan menuju masjid yang rusak itu kurang lebih panjangnya 8 m dan lebarnya 2 m berada di kampung 4 Desa Tempirai Timur, juga ada 2 m yang perlu di tambah badan jalannya posisinya di depan Masjid, apalagi di musim hujan airnya tergenang seperti kolam ikan, Alhamdulillah Kepala Desa sudah merespon untuk kepentingan umum ini,” imbuhnya.

“Apalagi ini mendekati bulan suci Ramadhan, kegiatan di Masjid akan lebih meningkat di banding dengan bulan lainnya, seperti sholat 5 waktu akan lebih ramai jemaahnya dan juga kegiatan rutinitas Ramadhan seperti , sholat tarawih, tadarusan dan kegiatan lainnya, kalau akses menuju Masjid sudah baik akan menambah kenikmatan beribadah,” terang Asrin ketua Masjid Nurul Falah.

 

Saat di sambangi di kediamannya oleh wartawan media ini, Rabu (22/02/2023) M.Teguh Jaya Kepala Desa Tempirai mengatakan”, untuk perbaikan jalan menuju Masjid Nurul Falah akan segera kita perbaiki dalam tahun ini, akan tetapi kalau rusaknya sedikit hanya butuh perbaikan atau tambal sulam, warga yang ada di seputaran itu hendaknya ada inisiatif sendiri untuk memperbaikinya,” ujar Kades.

Baca juga:  Ibu-Ibu Perubahan Redong :Kami Siap Mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif.

“Tidak mungkin kalau rusaknya sedikit kita memerintahkan pekerja untuk memperbaiki, kalau masyarakat ada inisiatif untuk memperbaiki kita yang menyediakan materialnya masyarakat yang memperbaiki jalan tersebut, lain halnya kalau dengan pembangunan awal seluruhnya kita yang mengakomodir, kalau bersifat tambal sulam biasanya tukang ( pekerja bangunan) sering menolak,” pungkasnya.

Penulis: Zulman
Editor; Rendi


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN