Palembang – Dewan Pimpinan Daerah Pro JurnalisMedia Siber Sumatera Selatan (DPD PJS SUMSEL) meminta kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan pembakaran rumah seorang jurnalis di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis dinihari.
Dalam kejadian tersebut, jurnalis bernama Sempurna Pasaribu (47) dan keluarganya meregang nyawa setelah rumah mereka hangus terbakar.
“Kami atas nama keluarga besar DPD PJS Sumsel, menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Kami sangat prihatin atas musibah yang menimpa keluarga ini,” ujar Darwin Syakorwi, Ketua DPD PJS Sumsel, pada Sabtu (29/6/2024).
Menurut Darwin, dugaan terbakarnya rumah wartawan tersebut harus diusut tuntas agar tidak menimbulkan spekulasi negatif di tengah-tengah masyarakat.
“Apakah peristiwa itu merupakan kebakaran murni atau ada unsur lain, hal ini harus diungkap dengan jelas agar tidak menjadi polemik,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PJS Sumsel, M. Noto Prayitno, menegaskan pentingnya pengusutan tuntas oleh pihak kepolisian dan mengecam segala bentuk teror terhadap jurnalis.
“Jika ada pihak yang keberatan dengan isi berita yang ditulis, silakan menggunakan hak jawab atau melalui saluran yang diatur sesuai undang-undang,” jelasnya.
Noto juga mengingatkan semua pihak agar mematuhi rambu-rambu terkait pemberitaan, termasuk mematuhi kode etik jurnalis sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Akibat peristiwa tersebut, selain menghanguskan rumah, kejadian ini juga menimbulkan korban jiwa, yaitu Sempurna Pasaribu (47), istrinya Efrida Br Ginting (48), anaknya Sudi Inveseti Pasaribu (12), dan cucunya Lowi Situngkir (3).
(Rilis Resmi DPD PJS Sumsel).
