Muara Enim Sumatra Selatan // Terkait adanya aksi massa putar balik angkutan batubara, Pemerintah Kabupaten Muara Enim mengambil sikap untuk programkan pembuatan jalan khusus angkutan batubara dengan memfasilitasi mengadakan rapat koordinasi antara Kepala Desa dan Lurah Se-Kecamatan Lawang Kidul dan perwakilan masyarakat dengan pihak perusahaan tambang yang ada Kecamatan Lawang Kidul.
Saat ini angkutan batubara yang melintas dijalan umum sudah berdampak terhadap kehidupan sosial ditengah masyarakat, baik itu dampak positif dan negatif sekaligus didalamnya.
Dalam program pembuatan jalan khusus angkutan batubara, apa yang disampaikan pihak pemerintah kabupaten pada saat rakor tanggal 14 Juni 2023 di ruang Pangripta Nusantara Bappeda, Asosiasi Masyarakat Batubara (Asmara) sangat mendukung percepatan pembuatan jalan untuk segera direalisasikan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Asmara (Asosiasi Masyarakat Batubara) M.ZULVIAN,ST atau lebih di kenal bersama Bung Ichon., “bahwa dari kejadian ini, ASMARA sebagai ormas sangat peduli, peduli tentang keluhan dan keresahan masyarakat, kami sangat support dan mendukung pembuatan jalan khusus angkutan batubara, saat dikunjungi dikediamannya, Komplek Perumahan Devroz Residence di Desa Tegalrejo Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Rabu (14/06/23)
Lebih lanjut dikatakan Bung Ichon “keperdulian kita tentang angkutan batubara yang selama ini menjadi polemik yang tidak ada penyelesaian bagi perusahaan, terutama pengaturan lalulintas, mungkin karna volume jalan saat ini sudah terlalu padat,” jelasnya.
Kemudian, bagi perusahaan yang telah memiliki IUP, dan ijinnya sudah keluar, namun kendala nya utama adalah jalan pengangkutan ke dermaga atau pelabuhan belum ada.
“Adapun solusi yang diberikan hari ini, saat ini adalah solusi yang sesaat dan semestinya Asmara diajak untuk ikut membahas point yang pertama dalam mendukung penuh pembuatan jalan khusus angkutan batubara,” tutur Bung Ichon
“Untuk mewujudkan jalan khusus angkutan batubara, yang difasilitasi pemkab Muara Enim harus punya niat dan keseriusan untuk melakukan pembuatan jalan khusus angkutan batubara dikarenakan jika dari 6 pemilik IUP yang akan dilewati tidak mengijinkan maka jalan khusus ini sulit terwujud., Imbuhnya
“Terkait aksi massa putar balik angkutan batubara, Asosiasi Masyarakat Batubara (Asmara) memahami kemarahan dan kekecewaan masyarakat pada waktu itu, namun hendaknya harus dipisahkan persoalan angkutan batubara dengan angkutan barang lain yang semuanya pada waktu kemarin dilarang melintas. Pungkasnya
Solusi konkrit sudah didapat solusi, namun hendaknya masyarakat dan stakeholder yang ada ikut mengawasi serta mendorong pemerintah demi terlaksananya niat baik tersebut.
Published; Rendi
0 Comments