PALI- – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari ini, berdampak pada warga Transmigrasi Desa Tempirai Selatan, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan, tanaman berupa sayur mayur mati semua, akibat terendam air yang belum juga surut.
Hal tersebut, di sampaikan oleh salah seorang warga Transmigrasi M.Yamin pada awak media ini Selasa (28/02/2023), kita butuh perhatian dari pemerintah khususnya dari dinas transmigrasi.
“Saya mewakili dari 21 kepala keluarga (KK) yang menempati Transmigrasi, kami berharap pada pihak pemerintah, khususnya dari dinas Transmigrasi, agar sekiranya dapat membatu kami untuk mengatasi masalah banjir yang sedang kami hadapi sekarang ini.
“salah satu sumber penghasilan kami berupa sayuran mati semua, bagaimana kami kehidupan kami kedepannya, kami tidak ada penghasilan anak dan istri kami bisa kelaparan.Terutama yang lebih kasian lagi nasib warga transmigrasi pendatang dari luar daerah,” ungkap Yamin.
“Masih kata Yamin, sudah satu Minggu, belum ada tanda-tanda banjirnya menyurut.Kalau kami warga transmigrasi lokal masih ada penghasilan lain, akan tetapi kasihan dengan nasib warga Transmigrasi pendatang dari Jawa, mereka hanya mengandalkan penghasilan dari sayuran,”ujarnya.
“Kalau permasalahan banjir ini tidak segera di atasi akan berdampak pada kehidupan kami, apalagi untuk warga pendatang mereka semua belum ada penghasilan sama sekali, sayuran yang mereka tanam belum pernah panen, kini malah mati semua,” tutupnya.
Penulis: Zulman
Editor; Rendi
0 Comments