Banten – Lembaga Pengembangan Manajemen Pembangunan dan Pemerintahan Daerah (LPMP2D), bersama Aparat Kampung dan Distrik Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah gelar Study Banding di Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu, 19 Oktober 2024 tiga hari yang lalu menjadi kesan yang positif bagi masyarakat desa tambang ayam
Adapun para peserta yang mengikuti studi banding tersebut terdiri dari berbagai unsur, yaitu diantaranya; LPMP2D, Pendamping Desa, 5 Kepala Kampung (red:setara Kepala Desa) beserta Aparaturnya.
Adapun yang hadir dari pemerintahan Desa Tambang Ayam sendiri yaitu Kepala Desa, Sekdes, beserta Aparaturnya, dan Pengurus BUMDES Desa Tambang Ayam, serta perwakilan dari Kecamatan Anyar.
Agenda dibuka dengan sambutan-sambutan, sambutan pertama dibuka dengan ungkapan terimakasih dari Kepala Desa Tambang Ayam, Jumintra.
“Saya sangat berterimakasih dan senang atas kunjungan saudara saya dari Papua, saya juga bangga karena kawan-kawan dari Papua bisa merasakan wisata alam Sumur Kenclong,” ungkapnya.
“Saya mohon maaf kepada bapak dan ibu-ibu kiranya atas penyambutan kami ketidaknyamanannya, baik dari segi tempat maupun jamuannya. Karena terus terang tempat wisata Sumur Kenclong ini baru berjalan sekitar 2 tahun, jadi masih butuh pembangunan yang lebih masif lagi,” jelasnya.
Selanjutnya, sambutan dilanjutkan dari perwakilan Kepala Kampung.
“Saya mewakili 5 Kampung se-Distrik Amar Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah, saya merasa sangat senang bisa berkunjung ke Desa Tambang Ayam, Desa yang merupakan Sentral Pariwisata di Kecamatan Anyer ini,” ungkapnya.
Ia juga berharap pada Study Banding kali ini, ia beserta rekan-rekan yang lain dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan.
“Saya berharap bisa belajar banyak, serta bisa mengimplementasikan apa yang sudah saya pelajari di Desa Tambang Ayam ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Muhamad Yamin selaku Pendamping Desa dari Distrik Kabupaten Mimika mengungkapkan jika kedatangannya beserta rombongan, tidak lain ingin meniru apa yang sudah dilakukan di Desa Tambang Ayam.
“Tepatnya kita kesini Study tiru, karena kita disana belum melakukan apa-apa, terkait dengan kegiatan yang menyangkut pemberdayaan ekonomi lokal, seperti pariwisata yang ada di Desa Tambang Ayam ini,” jelasnya.
Ia juga berharap, para Kepala Kampung dan Aparatur yang mengikuti Study Banding dapat mengambil pelajaran yang bermanfaat, sehingga dapat memajukan kampungnya, khususnya dalam aspek ekonomi lokal maupun sektor pariwisata.
“Saya berharap mudah-mudahan kami dapat mengembangkan apa yang ada di Desa Tambang Ayam ini di-Distrik Amar, karena saya melihat ada kesamaan potensi baik di-Distrik Amar maupun Desa Tambang Ayam ini,” harapnya.
“Untuk itu saya berharap bagi setiap pendamping Desa dan pendamping lokal Desa supaya bisa difasilitasi Kampung-Kampung terkait dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” imbuhnya.
Memasuki acara inti, sosialisasi disampaikan oleh Agus Salim selaku perwakilan dari Kecamatan Anyar, sekaligus pelaku UMKM dan pengurus UMKM Kecamatan Anyer.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan beragam potensi desa yang telah dikelola dengan baik oleh pemerintah desa di Kecamatan Anyar.
Salah satunya adalah pengelolaan ekonomi lokal dan pariwisata yang ada di Desa Tambang Ayam.
Ia memberikan pemahaman, bahwa pengelolaan potensi desa, bukan hanya seberapa besar anggaran yang diberikan pemerintah kepada desa, jauh daripada itu, ialah kemauan dan tekad desa itu sendiri.
“Sekalipun desa hanya mendapat anggaran kecil dari APBDES, kita selaku pegiat UMKM jangan pernah pesimis, mau besar ataupun kecil, itu tergantung kita, bisa atau tidak mengolah sumber daya lokal yang ada, serta mengelaborasinya dengan APBDES tadi, makanya penting di setiap desa memiliki Pemasukan Asli Daerah (PAD) lewat BUMDES tadi,” jelasnya.
Untuk diketahui Kampung-kampung yang datang pada agenda ini yaitu Kampung Amar, Kawar, Manuare, Ipiri, dan Paripi. (L30)
0 Comments