PALI – Seperti di ketahui, Stunting pada anak dapat memengaruhi kesehatan serta tumbuh kembangnya dari ia kecil hingga dewasa. Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Sekilas, proporsi tubuh anak stunting mungkin terlihat normal.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten PALI telah melakukan berbagai upaya bentuk keseriusan dalam menangani stunting di Bumi Serepat Serasan. Seperti yang terpantau pada hari ini, Rabu (02/08/2023) di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) kantor Bupati PALI Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten PALI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Kajian Strategi Penanganan Stunting di Kabupaten PALI, bekerjasama dengan Balitbangda Provinsi Sumsel serta Universitas Padjadjaran Bandung.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati PALI, DR. Ir. H. Heri Amalindo MM yang diwakili oleh Asisten 1 Setda PALI, H. Andre Fajar Wijaya serta turut dihadiri oleh Bappeda, Dinas Kesehatan, DP2KBP3A, Balitbang PALI, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkim dan RSUD Talang Ubi, serta kepala Puskesmas yang ada di kabupaten PALI.
Kepala Balitbang kabupaten PALI, Khairiman melalui Kabid menerangkan bahwa Kabid Sosial Ekonomi dan Pemerintahan, Lufiana menjelaskan tujuan digelarnya FGD untuk mengetahui berbagai macam upaya dan strategi dalam menanggulangi stunting di Kabupaten PALI serta untuk mengatasi potensi-potensi ancaman yang bisa menurunkan kinerja yang sangat baik. Kegiatan dilakukan tidak hanya secara luring, tetapi juga secara daring.
“Penurunan angka stunting di kabupaten PALI sudah sangat baik, tercatat pada tahun 2022 sudah menurun menjadi 14,6%. Tentu langkah yang dilakukan oleh Pemkab PALI agar bisa ditingkatkan lagi sehingga angka stunting di Kabupaten PALI bisa menurun,” urainya.
Untuk narasumber kegiatan FGD, yakni Tenaga Ahli Gizi dari Universitas Padjadjaran, DR. Dewi Marhaeni DH, drg., M.Si kemudian serta DR Deni Kurnia Sanjaya, dr. Dess.
“Kemudian peserta FGD merupakan instansi terkait yang berhubungan dengan penanganan dan pencegahan stunting di kabupaten PALI. Hasil dari FGD kali ini nantinya akan dibuat rekomendasi ke Pemkab PALI,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten 1 H. Andre Fajar Wijaya menerangkan bahwa Pemkab PALI sangat serius dalam menangani dan mencegah kasus stunting di kabupaten PALI.
“Makanya yang dilibatkan dalam tim penanganan stunting tidak hanya instansi yang berkenaan dengan kesehatan saja, tetapi juga instansi hulu, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkim, bahkan sejumlah perusahaan juga diajak untuk menangani stunting,” ujarnya.
Karena, menurut Asisten 1 permasalahan stunting ini menjadi atensi bagi Bupati PALI dan Wakil Bupati PALI.
“FGD hari ini tentunya kita harus merumuskan langkah serta strategi dalam meningkatkan kinerja untuk bisa menurunkan kembali angka stunting di kabupaten PALI. Tentu kita optimis angka stunting di kabupaten PALI akan menurun di tahun 2023 ini,” terangnya.
“Seperti yang dibahas dalam FGD kali ini, beberapa rekomendasi yang harus dilaksanakan diantaranya membudayakan memakan ikan, karena mengandung asam amino yang tinggi. Kemudian kapasitas kader posyandu untuk lebih ditingkatkan, serta yang paling penting mengajak masyarakat untuk sadar betapa pentingnya mencegah stunting sejak dini,” pungkasnya.
(Rilis Diskominfo PALI/Eddi Saputra)
0 Comments