Sanggar Seni Riang Tanah, Menilai PPI Telah Melecehkan Budaya Adat Caci Manggarai


10 shares

 

Manggarai, NTT//SI.com- Pimpinan Sanggar Seni Riang Tanah, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marsel Nagus Ahang, S.H, merasa geram dengan sikap dari PT. Mustika Ratu, Tbk (MRAT) dan Yayasan Puteri Indonesia (PPI) 2022, karena dinilai telah melakukan pelecehan terhadap budaya Tarian Caci Manggarai yang dilakoni oleh perempuan dalam atraksi pemilihan Puteri Indonesia 2022.

“Saya selaku pimpinan Sanggar Seni di Manggarai sangat marah, dan merasa kecewa atas penyelenggaraan pemilihan Puteri Indonesia yang digelar di Padang Room, Hotel The Westion, Jakarta Rabu 18 Mei 2022, dimana pada pemilihan Puteri Indonesia tersebut, beredar di Youtube dan Instagram tentang modefikasi tarian adat caci yang dilakoni oleh seorang perempuan”, ungkap Ahang dengan nada marah

Dikatakan Ahang, tari caci sangat tabuh jika dilakoni oleh kaum perempuan, dan ini sebuah pelecehan yang sangat fatal yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu dan Yayasan PPI.

Menurut Ahang, selaku Pimpinan Sanggar Seni Riang Tanah Kabupaten Manggarai, yang juga anggota Peradi (Perhimpunan Advokad Indonesia) dan juga merangkap sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nusa Komodo Flores NTT, akan siap menggugat Saudari Putri Kus Wisnu Wardana dan Saudara Binggar Egidius Situmorang, untuk segera bertanggung jawab atas pelecehan terhadap budaya tarian Caci Adat Manggarai.

Ia menambahkan, bagi masyarakat Manggarai, hal ini sangat tabu jika kaum perempuan yang melakoni permainan Caci, dan cara dari PPI, dan PT. Mustika Ratu, sudah sangat meremehkan budaya Manggarai dalam pentas tarian caci, dengan memakai sepatu dan juga memakai baju yang sebenarnya bukan baju asli jika dipentaskan.

“Pentas Tarian Caci yang dilakoni oleh seorang wanita, sangat berpengaruh terhadap bidang sosial dan budaya seperti rendahnya apresiasi dunia dan masyarakat terhadap lunturnya nilai-nilai keindahan tarian adat caci, dan tentu membawa nilai negatif dari keasliannya”, tutup Ketua Sanggar Seni Riang Tanah, Marsel Nagus Ahang, S.H, yang juga berprofesi sebagai Lawyer/Pengacara

Baca juga:  Jelang Pelantikan PD IWO Bersilaturahmi Ke Walikota Dan Jajaran Pemkot Pagaralam

Penulis : Dody Pan

 


Like it? Share with your friends!

10 shares

4 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  1. Sepakat Abank Nggantenk ❤️🙏👍Siap Ditindaklanjuti dengan Memberikan Dukungan Penolakan Ekploitasi terhadap Seni Tari Caci untuk Kepentingan Napsu dan Keuntungan semata tanpa memberikan Nilai Edukasi pada Penikmat Seni ❤️🙏👍

  2. Apa yang di sampaikan pak marsel itu benar. Sdh melecehkan budaya manggarai. Dari busananya sj sdh lari jauh, dan dilakoni oleh perempuan. Pameran seperti ini yg diambil itu bukan busana atau cantikx tapi makna, arti dari tarian caci itu sendri…

  3. tolong diusut lebiha dalam lagi pak marsel ,ini merupakan tindakan merugi masyarakat manggarai,,budaya kita sudah diinjak injak,sekali lagi tolong demi keharmonisan budaya manggarai

  4. Hati ini terasa sakit melihat pelecehan terhadap budaya Caci warisan leluhur Tanah Manggarai, oleh seorang perempuan diatas Panggung PPI; kiranya prihal ini segera dilakukan upaya hukum, untuk efek jera,agar tidak sembarang lagi dikemudian hari, demi untuk komersil diri. Saluttt & lanjutkan 💪💪💪

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🙏