Lima Ribu Di Tangan Istri Bisa Makan Enak Teryata Ini Cerita nya


Redaksi sarana informasi.com

“Kamu cuma memberikan nafkah pada istrimu lima ribu sehari?” tanya Roni tidak percaya. Pandangannya melotot ke arah Wahyudi, temannya yang sedang nongkrong di warung kopi, Cak Dul.

Wahyudi menjentikkan ibu jari dan telunjuknya dengan mantap.

“Tentu saja! Istri ku itu luar biasa! Kami kan baru saja menikah. Belum setahun. Jadi belum punya anak. Buat apa dia diberi nafkah banyak-banyak? Sedangkan anak saja belum punya,” ujar Wahyudi tertawa.

Roni, temannya tetap saja melongo. “Ah, tetap enggak masuk akal. Jangan-jangan sehari-hari kamu cuma makan sama garam. Belum minyak dan beras kan?”

“Hm, minyak, beras, sama keperluan di kamar mandi itu aku yang beli. Uang lima ribu itu khusus lauk.”

“Jangan-jangan kamu makan sama garam? Ya kan? Ngaku kamu!” tanya Roni tetap tidak puas.

“Ish, nggak ya. Hebatnya istriku itu walaupun nafkah lima ribu, tapi sehari-hati aku makan enak. Ayam bakar, sambal cumi, tadi aja aku makan sate,” Pamer Wahyudi bangga. Dia menepuk dada dan hidungnya kembang kempis.

“Hah? Pasti istrimu itu kerja kan?” tanya Roni lagi. “Mustahil lah kalau istrimu gak kerja, nafkah lima ribu bisa makan enak bergizi. Atau pesugihan?”

Wahyudi mendelik.

“Ngawur aja kamu! Istriku nggak kerja. Nggak pesugihan juga. Makanya cari istri itu kayak istriku,” ujar Wahyudi pongah.

“Nggak mungkin! Barang-barang dan sembako sekarang mahal semua. Naik semua! Pasti ada sesuatu yang disembunyikan istri mu, Yud!”

Wahyudi mengibaskan tangannya di hadapan wajah Roni. “Sesuatu apaan? Dia itu istri dari desa. Nggak mungkinlah macem-macem. Dia nurut banget lho sama aku!” ujar Wahyudi.

“Lalu duit gaji kamu yang lima juta dari pabrik, kamu buat apa?”

Baca juga:  Agen Travel di Labuan Bajo, Diduga Menipu Wisatawan Asal Jakarta

“Aku kirim ke ibuku. Ibuku kan sudah membelikan aku rumah. Jadi nggak salah kan kalau aku memberi kan tiga juta gaji untuk ibuku dan dua juta kupegang sendiri. Untuk Adelia 150 ribu saja sebulan.”

Roni terdiam. Malas mendebat lagi. Walau dia masih sangsi tentang pernyataan temannya itu.

“Ah, ya sudah. Aku pulang dulu. Pasti Adelia sudah membuat kejutan dengan memasak kare ayam atau sop iga. Yok, duluan ya,” pamit Wahyudi melambaikan tangan dan menaiki motor maticnya.

Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya Wahyudi saat melihat seorang laki-laki tinggi dengan beberapa lelaki besar dan gempal hampir melompati pagar rumahnya.

“Heh! Tunggu! Tunggu! Ada apa ini? Kenapa kalian mau menerobos masuk rumah saya? Saya laporkan ke polisi loh!” seru Wahyudi terkejut.

Laki-laki bertubuh tinggi besar berbaju serba hitam itu mendekatinya dengan tertawa.

“Hahahah! Ini bukan rumah kamu lagi! Istrimu telah meminjam uang seratus juta dengan menjaminkan sertifikat rumah ini pada saya. Dan beberapa bulan ini, istri mu tidak bisa membayarnya. Jadi rumah ini menjadi milik saya!”

“Apa?”

Mendadak Wahyudi merasa lemas dan pandangan matanya berkunang-kunang teryata ini cerita uang 5000, bisa makan mewah,

Editor Pahrul Ed 🇮🇩


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WARNING: DILARANG COPAS