MUARAENIM//si.com – Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, (1442 H) di Masjid Fastabiqul khairat Desa Pelempang, Kecamatan Kelekar, kabupaten Muaraenim berlangsung Hikmad dan penuh Makna
Adapun giat Acara yang digelar “bertemakan” Pengertian dari Isra dan Mi’raj, (Isra Mi’raj)
Masyarakat berbondong-bondong menuju dan memenuhi ruangan, teras Masjid guna, memperingati hari besar bagi umat muslim, acara peringatan Isra Mi’raj digelar pada hari Selasa (16/03/2021) pkl 14.00 wib
Sebelum memasuki pada acara Inti, terlebih dahulu dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari kepala desa pelempang,
Dalam sambutannya “Miftahuddin SH. Mengatakan, peringatan Isra Mi’raj ini sangat bermakna terutama khususnya bagi seluruh Umat muslim
Miftha menambahkan, peringatan Isra Mi’raj disaat pandemi Covid19 ini, mengingatkan kepada kita semua supaya lebih giat lagi dalam hal meningkatkan keimanan dan juga ketaqwa’an kepada Allah SWT, menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya
Marilah kita sama-sama berdoa, memohon dan meminta kepada Allah SWT, semoga kita semua diberikan kesehatan, dan dijauhkan dari segala macam penyakit, dan semoga pandemi Covid19 ini cepat berlalu Imbuhnya.
Sementara itu, Ustadz Fahmi Umar, L,c, M,A, dalam Tausyiahnya menjelaskan, Isra Mi’raj adalah merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW, menuju langit ketujuh untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT.
Menurut Fahmi Umar, kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab, kemudian pengertian dari Isra Mi’raj dikatakannya, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem
Sedangkan Mi’raj, adalah merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari bumi naik kelangit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Allah SWT, menjalankan shalat lima waktu dalam sehari semalam
Fahmi mengatakan, semula Allah SWT, memberikan perintah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan Umatnya untuk mendirikan shalat 50 kali dalam sehari
Saat Rasulullah mengunjungi langit tertinggi ketika sampai ditempat Nabi Musa, “Beliau di tanya, Apa yang telah diwajibkan padamu dan Umat Mu? “Rasulullah pun menjawab pertanyaan tersebut, kemudian Nabi Musa meminta Rasulullah untuk menghadap Allah SWT dan meminta keringanan
Rasulullah pun menuruti saran tersebut dan meminta keringanan, permintaan Rasulullah di dengar, sehingga kewajiban mendirikan shalat menjadi lima kali sehari atau 5 waktu
Pada Tausyiahnya, Fahmi Umar mengajak Jamaah untuk mengucapkan rasa syukur, karena Allah swt hanya memberikan perintah mendirikan shalat hanya lima waktu saja bukannya shalat 50 waktu,
Ustadz Fahmi Umar, mengingatkan kepada para Jamaah agar senantiasa taat dalam menjalankan perintah dari Allah SWT, terutama mendirikan shalat lima waktu, dan mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dan supaya kita semua menjauhi larangannya
Fahmi menambahkan, sebagai umat muslim kita dituntut dan di ajarkan untuk berbuat kebaikan, saling mengasihi antara sesama, patuh kepada orang tua, saling menolong, berkehidupan rukun dan damai, kemudian saling hormat-menghormati, “Insya allah apa yang telah diajarkan, kemudian kita jalankan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, saya yakin kehidupan kita akan damai dan tentram, Tutupnya
Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan Doa penutup, yang di bacakan oleh Imam besar Masjid Fastabiqul khairat yakni, Bpk Abdul wani, S.pd,
Hadir dalam acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Kepala Desa Pelempang, Perangkat Desa, Ketua BPD dan Anggota, TP-PKK Desa Pelempang, Pemuda-Pemudi Karang-taruna Desa Pelempang, Adik-Adik KKN/UIN Angkatan ke-74 Palembang, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta para tamu Undangan lainnya.
(Ebi.p)
0 Comments