Anggaran Hampir 4 Ratus Juta, Proyek Drainase Desa Babat Menuai Protes 


PALI--, Habiskan dana APBD-P Kabupaten PALI hampir 4 Ratus Juta Rupiah, proyek pembangunan Drainase yang terletak di depan Kantor Camat pinggir jalan lintas Desa Babat Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir PALI Provinsi Sumatera Selatan menuai protes dari masyarakat,

Hal itu dikatakan masyarakat pemerhati pembangunan Kabupaten PALI, Nasir Pidin yang merupakan warga Desa Babat, kepada media ini pada Jum’at (23/12/2022),

Kumpulan foto besi behel yang digunakan untuk tulang pondasi drainase di Desa Babat

Menurut nya pekerjaan proyek pembangunan drainase itu sudah berjalan hampir dua minggu namun sejak awal belum ada papan informasi proyek yang dipasang di sekitar lokasi, bahkan sudah diingatkan kepada pihak pengawas lapangan agar segera dipasang biar masyarakat tau itu proyek dari mana dan siapa yang mengerjakan nya,

“Sudah kita ingatkan dari awal agar memasang papan informasi proyek, biarpun itu proyek aspirasi dari siapapun atau apapun bentuknya harus ikut aturan yang ada di Indonesia, itu uang negara yang merupakan uang rakyat dan untuk rakyat, bukan uang pribadi yang punya aspirasi,”ujar Nasir Pidin,

Dia juga menjelaskan perna mendengar celotehan oknum perangkat desa yang diduga berpihak kepada pemborong yang mengatakan untuk apa papan plang proyek, yang penting pembangunan ada,

Kumpulan foto batu yang digunakan untuk campuran adukan cor beton drainase di Desa Babat

“Ya, tidak penting papan plang, menurut oknum perangkat desa, yang penting ada pembangunan, kata oknum itu kepada kami, kami lihat papan plang proyek itu sudah dipasang hari ini setelah diributkan dulu, padahal jelas tertuang dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik nomor 14 Tahun 2008, keterbukaan informasi menjadi peluang masyarakat untuk meningkatkan peran serta dalam penyelenggaraan negara, mendorong untuk pengolahan pelayanan informasi semakin lebih baik,” tuturnya,

Sebagai masyarakat pemerhati pembangunan dia juga tidak hanya protes soal papan plang saja, dia juga mengatakan kalau pekerjaan itu diduga terlalu menghemat material untuk meraup keuntungan yang besar, menurut nya batu yang digunakan untuk campuran adukan cor beton diduga batu krokos yang tidak biasanya digunakan untuk pembangunan drainase,

Baca juga:  Terkait Pembangunan Jalan di Pengabuan, Ini Penjelasan Beberapa Pihak

“Bukan itu saja, besi behel juga diduga bukan behel 8 inci Standar Nasional Indonesia (SNI), itu behel banci yang harganya lebih murah dibandingkan harga behel SNI, hal ini disinyalir terlalu menghemat material, kami meragukan kualitas proyek ini, kami berharap agar dinas terkait lebih meningkatkan pengawasan demi pembangunan yang berkualitas dan dapat dinikmati masyarakat berjangka panjang”jelas Nasir Pidin,

Foto baleho papan informasi proyek drainase di Desa Babat, setelah hampir dua Minggu berjalan diduga baru dipasang pada hari Jum’at (23/12)

Dari penelusuran awak media ini dilapangan, tampak jarak anyaman behel kurang rapat, batu cor juga tampak besar kecil tidak merata, bahkan ada juga sebesar mangga muda dan ada juga batu bulat,

Kemudian dari papan informasi proyek yang baru dipasang itu tertulis bahwa proyek tersebut dari Pemerintah Daerah Kabupaten PALI melalui Dinas Perkim, dengan anggaran Rp. 396.715.000-, dengan Nomor Kontrak 028/211/SP/PM/ DPKP/XI/2022, dana APBD -P, Tahun 2022, dikerjakan oleh CV. SURYA UTAMA ABADI, dengan estimasi waktu pekerjaan selama 80 hari dimulai sejak 07 Oktober 2022,

Hingga berita ini diterbitkan pihak Dinas Perkim beserta Kepala Dinas PU TR Kabupaten PALI belum memberikan jawaban apapun saat dikonfirmasi Via WhatsApp, sementara pihak CV.Surya Utama Abadi belum berhasil dikonfirmasi.

Eddi Saputra.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN