Belitung Timur, saranainformasi.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Belitung Timur sebesar 1,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,58.
Kepala BPS Kabupaten Beltim Dwi Widiyanto menyebutkan, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga yang mempengaruhi kondisi inflasi tahunan.
Dijelaskannya, inflasi Agustus tahun 2024 terhadap Agustus 2023 (y-on-y) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu:
•Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,43 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,91 persen.
•Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,86 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,89 persen
•Kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen; kelompok transportasi sebesar 0,62 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen
•Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,26 persen; serta kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen.
Begitu juga untuk inflasi bulan ke bulan month to month (m-to-m) atau perbandingan Agustus 2024 dengan Juli 2024 dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) atau perbandingan Agustus 2024 dengan Desember 2023 di Kabupaten Belitung Timur pada bulan Agustus 2024 masing-masing sebesar 0,70 persen dan 0,58 persen.
Ia mengungkapkan Bulan Agustus 2024 ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Beltim yaitu bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning.
“Komoditas penyumbang inflasi yakni ikan bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning. Faktor penyebabnya karena pengaruh cuaca buruk sehingga harga ikan naik yang mempengaruhi harga komoditas,” kata Dwi di kantor BPS Beltim, Senin (2/9).
Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi (penurunan IHK) secara y-on-y yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,20 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Sementara itu, Ikhwan Fahrozi selaku Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemkab Beltim mengatakan melalui laporan yang disampaikan Kepala BPS Beltim, kita dapat mengetahui bagaimana inflasi mempengaruhi daya beli kita dan apa saja yang menyebabkan perubahan harga barang.
“Data inflasi sangat penting karena membantu kita membuat kebijakan yang bisa menjaga stabilitas harga dan melindungi kesejahteraan masyarakat,” ungkap mantan Sekda Beltim ini.
(*/Okta/ver)
0 Comments