Manggarai, NTT//SI.com- Marsel Nagus Ahang, S.H, Pimpinan LSM LPPDM (Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat) yang juga berprofesi sebagai Lawyer / Pengacara mengaku sangat geram dengan sikap arogansi dari Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) VBL.
Kepada media ini, Ahang mengaku merasa geram dengan pernyataan Gubernur VBL yang dimuat di media Tribunnews.com pada Sabtu, 20 Juni 2020, pukul 19.52 WIB, dimana disitu Gubernur VBL memerintahkan Bupati Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pegang rotan untuk pukul petani yang malas, saya (VBL) siap bertanggung jawab.
Dan dipernyataan kedua lanjut Ahang, melalui media KILAS24.com dan video yang saat ini sudah beredar di youtube pada Senin (29/11/2021), dimana disitu Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, VBL saling mengadu mulut dengan masyarakat di Sumba, dan mengancam penjarakan pemilik tanah di Sumba.
“Seorang Pejabat (Pemimpin) tidak harus dengan cara kekerasan, baik tutur kata maupun secara fisik untuk membina masyarakat, dan masyarakat tidak boleh diancam, apalagi yang bersifat rasis, dan harus dihindari semua itu, buatlah yang terbaik untuk masyarakat, sehingga kelak akan selalu dikenang”, Ungkap Ahang dengan penuh kekesalan
Ahang juga menambahkan, bahwa pernyataan Gubernur NTT dibeberapa media online, sangat tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin yang bijak, semestinya gelar sang Doktor dari Gubernur NTT menjadi panutan dan contoh untuk semua masyarakat, yang artinya ibarat ilmu padi, “Kian Berisi, Kian Merunduk”.
Laporan : Dody Pan
0 Comments