Ruteng, NTT//si.com- Salah seorang siswi SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng berinisial A terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mendapat hasil Rapit Test disalah satu Apotek di Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (18/07/2021).
Hal itu diketahui saat wartawan dari media ini pada saat itu berada ditempat tersebut saat hendak membeli obat di Apotek tersebut, dan kaget ketika melihat sejumlah orang merasa panik saat mendengar ada salah seorang siswi dari St. Fransiskus yang hasil rapitnya dinyatakan positif Covid-19.
Setelah melihat kejadian itu, pihak wartawan dari media ini langsung mencari tahu hal itu, dan diketahui bahwa Siswa/siswi murid baru maupun siswa/siswi yang sudah duduk dibangku kelas 2 dan 3 di SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng, pada Minggu (18/07/2021) harus kembali ke asrma dan akan kembali bersekolah pada Senin (19/07/2021)
Usai melihat langsung hal itu, wartawan dari media ini langsung mewawancari sejumlah orang tua siswa/siswi yang anaknya sudah terdaftar di SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng.
Salah seorang tua siswa/siswi yang tak mau disebutkan namanya mengaku takut dan merasa tidak nyaman dengan kenyamanan anaknya yang akan hendak bersekolah di SMP Fransiskus Xaverius Ruteng pada hari Senin(19/07/2021)
“kami tidak merasa nyaman ketika kami mendengar bahwa ada salah satu siswi di SMP St. Fransiskus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kalau tau begitu, kenapa tidak dari awal pihak sekolah menginformasikan, sebelum masuk asrama, harus dirapit dulu, tetapi ketika sudah masuk asrama dan barang-barang sudah kasih masuk diasrama, baru pihak sekolah menyuruh anak-anak kami untuk di rapit test, dan terpaksa diluar kesiapan kami, kami harus mengeluarkan uang untuk bayar rapit test di Apotek, dengan harga Rp. 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)”, Ungkap salah seorang tua murid kepada media ini
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahkan ada orang tua siswa/siswi terpaksa harus pergi mencari pinjaman uang untuk membayar rapit test, karena rapit test itu diluar dugaan kami, karena tidak diinformasikan sebelumnya, kami yang dari kampung mau cari uang dimana dengan situasi mendadak seperti ini”, Lanjutnya.
Saat media ini menghubungi Kepala Sekolah SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng Romo Verdi Usman melalui sambungan telephone pada Minggu (18/07/2021) pukul 13.24 WITA untuk meminta konfirmasi, Romo Usman selaku Kepala Sekolah menjawab, “Yang nama apa? mungkin tadi kraeng tua e Ayu e, belum sempat barangnya ke asrama, saya tanya suster tadi”, Jawab Romo Verdi Usman kepada media ini.
Pada pukul 18.17 WITA media ini kembali menghubungi Romo Verdi Usman selaku Kepala Sekolah St. Fransislus Xaverius, Kepala Sekolah tersebut menjawab, “Iyo ngong anak koe hitu bo salen bo ga, bao salen ga” (Itu Anak Sudah Kembali Ke Kampungnya sudah dari tadi)”, Ungkap Romo Kepsek memakai Bahasa Daerah Manggarai kepada media ini
Dan Romo Verdi Usman juga menyuruh wartawan dari media ini agar menghubungi suster, karena menurut Romo, bahwa urusan asrama, itu urusannya suster, dan terkait uang Rp. 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) yang sudah dikeluarkan oleh orang tua siswa/siswi, itu kami akan diskusikan lagi, untuk mengembalikan uang dari orang tua siswa/siswi tersebut yang sudah membayar rapit”, Kata Romo Kepala Sekolah SMP St. Fransiskus Xaverius Verdi Usman kepada media ini.
Romo Usman Selaku Kepala Sekolah SMP St. Fransiskus Xaverius Ruteng juga meminta kepada media ini, agar tidak memberitakan persoalan ini.
Berita : Dody Pan
0 Comments