Reo, NTT//si.com-Tim SIBAT (Siaga Bencana Bebasis Masyarakat) bersama Lurah Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung Program PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Manggarai yaitu Upaya Penanganan Resiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) Daerah Aliran Sungai (DAS), Sabtu (24/04/2021) bertempat di aula Kantor Kelurahan Baru, Kecamatan Reok.
Wilayah Kelurahan Baru merupakan salah satu wilayah yang rentan dengan bencana banjir, dikarenakan wilayah Kelurahan Baru secara geografis letaknya lebih rendah dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Salah satu yang sering terjadi di Kelurahan Baru yaitu banjir genangan yang dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang tinggi, dan salah satu faktor lainnya adalah tersumbatnya saluran Irigasi oleh tumpukan sampah.
“Berkat ilmu yang kami dapat dari PMI (Palang Merah Indonesia), sebenarnya ada banyak program yang mau kita jalankan kedepannya, Cuma mungkin ada satu atau dua kendala nanti, sehinggga mungkin kita mulai dengan hal-hal yang kecil saja dulu, seperti kemarin ada kegiatan bhakti sosial atau juma’t bersih. TIM SIBAT disitu ada, dan terima kasih juga buat pihak kelurahan yang turut mengambil bagian bersama TIM SIBAT untuk mengadakan bhakti sosial.
Mudah-mudahan kedepannya berdasarkan rekomendasi yang sudah ada selama pengerjaan tools/alat ukur yang telah diberikan pihak PMI, jadi ada hal-hal baru yang kita lakukan.
Mungkin kita fokusnya kepenanganan sampah, karena sampah merupakan salah satu faktor utama dalam banjir genangan di Kelurahan Baru,” ujar Stenly Liando selaku ketua SIBAT di Kelurahan Baru.
Yosef Sudarso selaku Lurah di Kelurahan Baru, dalam sambutannya menyampaikan, “Saya kira kita semua tau yah, kegiatan ini kurang lebih satu minggu, yang jelas banyak keuntungannya, bukan hanya masyarakat itu sendiri tapi untuk Kelurahan juga, Karena banyaknya edukasi-edukasi yang selama ini tidak terlalu kita ketahui, tetapi dengan kehadiran PMI (Palang Merah Indonesia) yang mengadakan Program Kajian VCA (Vulnerability Capacity Assesment) dan PRA (Participtory Rural Appraisal), menambah pengetahuan positif yang kita dapat.
“Kami selaku Pemerintah setempat dan masyarakat disini mengucapkan banyak terima kasih kepada PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Manggarai yang telah memberikan edukasi terhadap warga kami dan oleh Karena itu kami juga bisa belajar banyak dari PMI.” Ujar Yosep Sudarso
Kalau SIBAT itu sendiri umurnya masih satu bulan lebih, tapi kalau secara mindsetnya itu sudah ada apalagi dibekali dengan pengetahuan yang ada.
Memang rencananya akan ditambah dengan rencana aksi yang kita buat, jadi nanti SIBAT sendiri dipadukan dengan Kelurahan. Seperti yang saya jelaskan bahwa kedepannya akan ada rencana-rencana yang bagaimana kita buat. Yah berkat ilmu yang kita dapat dari PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Manggarai”, Lanjut Yosef
Muda-mudahan ilmu yang kita terima dapat diimplementasikan, apalagi dikuatkan dengan budaya gotong-royong masyarakat yang selama ini sudah ada.
Adapun beberapa warga masyarakat yang terlihat masa bodoh tapi tugas kami bersama TIM SIBAT nantinya akan menggerakan hati mereka untuk bersama-sama mendukung Program dari PMI.
“Sekali lagi saya selaku Lurah dan seluruh jajaran Kelurahan mengucapkan banyak terima kasih kepada PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Manggarai yang telah memberikan edukasi tentang VCA (Vulnerability Capacity Assesment) dan PRA (Participatory Rural Appraisal) kepada kami dan masyarakat di Kelurahan Baru”, Tutup Yosep
Dikesempatan yang sama juga Tomy A.B. Hikmat, selaku koordintaor lapangan, menyampaikan, Kami dari PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Manggarai membawa Program yaitu
Program Pengurangan Resiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Program ini didukung oleh Palang Merah Amerika bekerja sama dengan PMI Pusat. Kegiatan ini sudah berlansung setahun, tertunda karena Covid 19. Tetapi respon Covid dari program juga ada berupa bantuan handwashing station atau tempat cuci tangan, di Kelurahan Baru, termasuk di SDN REO 1″, Tutur Tomy
Selain itu, promosi dan edukasi baik lewat poster, stiker dan praktek cuci tnagan dan pake masker dilakukan di sekolah, tempat umum dan masyarakat di Kelurahan Baru, demikian juga Kelurahan Reo, Mata Air, Bajak dan Salama”, Tambahnya
Kajian yang berlangsung sekarang adalah kajian terhadap kapasitas dan kerentanan yang ada di dimasyarakat. tools yang dipakai tentunya memudahkan masyarakat untuk mengenal dan menggali persoalan yang ada dimasyarakat sehingga mereka dapat merumuskan pokok soal yang nantinya menjadi acuan merancang kegiatan atau rencana aksi pengurangan risiko bencana dimasyarakat.
Kegiatan Kajian VCA/PRA menghasilkan dokumen Kajian VCA yang kemudian menjadi salah satu dasar analisis masalah, selain baseline survey yang sudah kita lakukan dan bulan depan masih ada kegiatan risk mapping”, Tutup Tomy
Peserta kegiatan kajian dihadiri Lurah selaku Ketua Komite Bencana Kelurahan, anggota komite, tokoh masyarakat, toko agama, toko pemuda dan selebihnya anggota Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang bulan april sudah mengikuti Pelatihan khusus pertama, belajar dan mengenal program, tool atau alat yang dipakai dalam mengumpulkan informasi sampai dengan penyusunan rencana.
Laporan: Edho Gabut
Editor : Dody Pan
0 Comments