Nikmati Rasa Kopi Lilangan, PJ Bupati Beltim Sarankan Penambahan Nama Merk Icon Laskar Pelangi


11 shares

Belitung Timur, saranainformasi.com – PJ Bupati Beltim Asmawa Tosepu sangat terkesan ketika menikmati Kopi Tumbuk produksi warga lokal, Kopi Lilangan Bunda Hara saat mengunjungi Saung Bana yang bertempat di RT.19, Dusun Sinar Setiong, Desa Lilangan, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Sabtu (12/10/2024).

“Rasanya mantap, produk lokal ini harus dikembangkan dan didukung oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah. Sehingga dapat lebih maju dan berkembang,” ujar PJ Bupati Beltim Asmawa Tosepu saat menikmati sajian kopi bersama kudapannya.

Kopi lilangan diketahui merupakan varietas Excelsa – Robusta yang tumbuh di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Kopi jenis Robusta ini identik dengan rasa yang pahit dengan karakter rasa seperti kayu dan karet. Rasa pahit ini berasal dari kandungan kafein yang lebih tinggi pada Robusta jika dibandingkan dengan Arabika.

Produk kopi ini dikembangkan dan dikelola secara lokal oleh sebuah kelompok yang pernah menjadi salah satu mitra binaan Bank Sumsel Babel cabang Manggar. Produk kopi tersebut bermerek dagang “Kopi Lilangan Bunda Hara” yang sudah berdiri sejak tahun 2019.

PJ Bupati Beltim Asmawa Tosepu saat mengunjungi Saung Bana didampingi oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Beltim Haryoso, Kepala DiskominfoSP Bayu Priyambodo, Kepala PUPR Idwan Fikri, Kepala Lingkungan Hidup Novis Ezuar dan Camat Manggar Heri Susanto.

PJ Bupati yang lebih dulu menyeruput kopi dari gelas, diikuti oleh lainnya menyatakan rasa puasnya.

“Memang mantap,” ucapnya sambil berpesan agar dua produk lokal ini terus dikembangkan supaya ke depan Kopi Lilangan tidak lagi mendatangkan kopi dari daerah lain.

Dikesempatan itu juga, Asmawa mengharapkan melalui UMKM tersebut dapat mendorong tranformasi ekonomi di Belitung Timur dan menyarankan penambahan nama icon Laskar Pelangi sebagai ciri khas Belitung Timur.

Baca juga:  Hadiri Misa Jelang HUT RI, Wabup Heri : Kemerdekaan Bukan Kebetulan, Tetapi Lahir dari Pengorbanan dan Air Mata

Cerita Kopi pemilik dan pengelola kebun kopi Pak Sobana (54) yang dipanggil Pak Bana ditanam pada lahan seluas setengah hektar. Dimulai saat kegiatan Petik Buah Kopi Merah pada lahan Petani Kopi yang berada di RT.19, Dusun Sinar Setiong, Desa Lilangan, Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur.

Prosesnya melalui petik buah kopi merah atau yang benar-benar masak di pohon merupakan proses untuk menjadikan kopi mempunyai rasa dan ciri khas tersendiri.

Adapun proses pengolahannya mulai dari buah, biji hingga menjadi bubuk kopi masih dengan menggunakan proses tradisional, sehingga dapat menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas. Dengan proses pembuatan kopi secara tradisional, maka hal itu nantinya akan dapat menghasilkan kualitas kopi yang berbeda, antara kopi hasil produksi pabrikan yang menggunakan berbagai macam teknologi, dengan kopi yang dibuat secara tradisional oleh para petani kopi, mulai dari tanam yang organik sampai cara goreng kopinya masih tradisional. Dan Kopi yang diolah biasanya dari kopi Robusta. Sebab cita rasa yang dikandung diyakini lebih segar.

“Kalau ini pakai Robusta lebih seger,” terang Bana.

Pak Bana juga menyebutkan jika tak hanya kopi dengan jenis Robusta saja yang ditanam namun juga ada pula varietas Arabika.

“Ikut turut dalam proses penanaman, panen, pengeringan, dan penyangraian (roasting). Selain itu ia juga melakukan proses penggilingan/grinding, hingga penyajian kopi dalam cangkir menggunakan mesin espreso. Dan Produk Kopi Lilangan Bunda Hara ini diketahui sudah terdaftar di BPOM RI MD dan sudah mengantongi sertifikat Halal dari MUI,” terang Pak Bana.

(*/Red/Okta)


Like it? Share with your friends!

11 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WARNING: DILARANG COPAS