Ruteng, NTT//SI.com- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena berkunjung ke Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona, Jumat (04/04/2024) siang.
Pada kesempatan itu, kepada awak media Gubernur Melki Laka Lena menyatakan, pembangunan geotermal di Pulau Flores sebaiknya ditiadakan apabila membuat masyarakat di lingkaran proyek itu merasa tidak nyaman.
“Semua yang akan dibangun disepakati dipending dulu. Pembangunan geotermal harus aman, masyarakat di lokasi harus aman. Jika tidak aman maka dipending dan sebaiknya tidak ada geotermal di wilayah ini,” tegas Melki seperti dilansir dari Florespos.net.
Saat itu Melki melakukan pertemuan tertutup dengan Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, berlangsung sekitar satu jam.
Dia mengklaim pertemuan itu membahas tentang pembangunan di NTT, khususnya di wilayah Keuskupan Agung Ende.
Melki mengatakan bahwa saat ini ada program pembangunan energi baru dan terbarukan yang masuk di Provinsi NTT. Salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Ia mengatakan bahwa dirinya sudah mendengarkan aspirasi dari umat, yang disuarakan melalui Gereja Katolik.
“Kami senang Bapak Uskup sudah terima kami dan diskusi banyak hal terkait pembangunan di NTT. Terkait pembangunan geothermal yang didiskusikan hari ini, kami menyadari banyak kekurangan, karena sejak awal dimulai dengan desain yang kurang baik,” tuturnya.
Terkait sikap Gereja Katolik, pihaknya akan memanggil seluruh pihak terkait pembangunan geotermal guna berdiskusi dan segera menyesuaikan aspirasi dari tokoh umat.
Politisi Partai Golongan Karya ini berpendapat proyek geotermal yang sudah berjalan agar segera dibenahi dan diperbaiki. Sementara yang akan dibangun dihentikan dulu.
Sementara Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden menyampaikan sikap tegas dari gereja Keuskupan Agung Ende terkait pembangunan geotermal kepada Gubernur NTT.
“Saya sudah sampaikan aspirasi dan sikap tegas dari gereja Keuskupan Agung Ende dalam kesempatan diskusi tadi bahwa gereja tegas dengan sikapnya terhadap pembangunan geotermal di wilayah ini,” tegasnya.
Mgr. Paulus Budi Kleden mengatakan sikap tegas menolak pembangunan geotermal di Pulau Flores dan Lembata sudah disampaikan para uskup di wilayah Gerejawi Ende pada pertemuan beberapa waktu lalu.
“Para uskup di wilayah Gerejawi Ende yaitu Uskup Larantuka, Maumere, Ende, Ruteng, Labuan Bajo dan Denpasar sudah menyatakan sikap tegasnya terkait pembangunan geotermal di wilayah ini,” tegasnya
Pewarta : Dody Pan
0 Comments