Cuaca Ekstrim Gelombang Laut Tak Menurunkan Niat Personil TMMD Ke-116 Elat Mewujudkan Harapan Masyarakat.


12 shares

Maluku Tenggara, Saranainformasi.com // TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) adalah salah satu wujud operasi Bhakti TNI yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dangan Kementerian, Lembaga Pemerintahan, Non Kementrian dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang di laksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat.

Tujuan adalah meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lainnya yang terkena dampak akibat bencana. Kami juga ingin membangkitkan kembali budaya gotong royong ( Maren ), yang mana budaya tersebut, seolah olah hilang di telan jaman.

Budaya meren sendiri, merupakan budaya asli dari masyarakat Kei, yang telah ada sejak jaman dahulu itu di buktikan, dengan cara gotong royong dan di kenal merupakan kerja bersama sama itu, boleh dibilang hadir pada program TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) ke-116, yang kemudian di hidupkan kembali tepatnya di kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Provinsi Maluku.

 

Selain itu keberlangsungan dari TMMD, juga bertepatan pada wilayah Kodim 1503/ Tual. Dan ini memberikan gambaran, sekaligus adanya keterlibatan dari masyarakat dalam proses pembangunan. Sedangkan bagi Kementrian sosial RI, TMMD merupakan upaya untuk meningkatkan kesetiakawanan guna meningkatkan ketahanan sosial masyarakat.

 

Melalui TMMD, kementerian sosial ( Depsos ) RI berusaha untuk memperdaya masyarakat agar mereka mempunyai upaya untuk melepas dari masalah kesenjangan sosial. Di samping itu sebagai upaya TNI untuk memperdayakan wilayah pertahanan sehingga mempunyai daya tangkal yang kuat bagi kemungkinan ancaman dari luar yang merugikan NKRI. Kodam XVI/Pattimura berupa penuh untuk menyukseskan kegiatan TMMD, yang kali ini di laksanakan di Kodim 1503/Tual ( Korem 151/Bny ).

Baca juga:  Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel Apresiasi Dapur Sehat Percontohan Lapas Muara Enim

Adapun kendala dan kekurangan seperti cuaca gelombang laut yang sedang tinggi dan menghambat kedatangan Bahan Material pada pelaksanaan TMMD tersebut tidak mengurangi semangat para prajurit Kodam XVI/Pattimura untuk menyukseskannya. Seiring dengan jalannya waktu, satuan satgas TMMD Reguler Ke-116 Kodim 1503/Tual, sempat mengalami kendala. Akan tetapi pelaksanaan TMMD dapat selesai pada waktu, sebagai contoh adalah pelaksanaan TMMD Kodim 1503) Tual. Prajurit yang terlibat dalam satgas TMMD ke-116 harus melewati gelombang laut yang tinggi dan medan yang ekstrem dan transportasi yang tidak dapat di jangkau melalui jalur darat. Jika dihitung perjalanan menuju lokasi TMMD yang mulai dari markas Kodim 1503/Tual,menuju pelabuhan Watdek, kelurahan Watdek, kecamatan kei kecil, kabupaten Maluku Tenggara, memakan waktu kurang lebih empat jam dan saat pelaksanaan TMMD sedang mengalami musim angin timur yang kapal tidak setiap hari berlayar. Perjalanan darat yang terkendala dengan sarana angkutan darat yang tersedia. Untuk mendistribusikan logistik dan material tergantung gelombang laut.

Kendala ini juga di rasakan masyarakat, sehingga membuat warga masyarakat setempat tidak bisa mengangkut bahan material lokal seperti, pasir, batu dan lain sebagainya. Hal tersebut bukalah unsur kesengajaan personil TMMD dan masyarakat. Perlu diketahui bernama bahwa, di Kabupaten Maluku Tenggara, terdapat dua musim yakini musim angin timur dan angin barat. Sehingga pihak Syahbandar mengeluarkan peringatan agar dalam waktu kurang lebih lima hari tidak ada aktifitas pelayaran kapal, baik kapal besar maupun speed boat Masyarakat yang melintasi perairan pulau kei Besar dan Kei Kecil. Mengingat ombak dan gelombang laut semakin besar.

Usai lima hari peringatan Syahbandar, personil TMMD dan masyarakat setempat kembali melakukan operasi angkut material lokal guna dapat melancarkan kegiatan pembangunan Rumah milik warga setempat. Karena lokasi TMMD ini merupakan wilayah perbatasan dan penduduknya mayoritas merupakan masyarakat adat, sehingga pelaksanaan kegiatan TMMD ini memerlukan pendekatan lebih mendalam, agar kegiatan yang di laksanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang merupakan sasaran fisik dari pelaksanaan TMMD yaitu pembangunan rumah type 36 pasca konflik tentunya memiliki nilai tersendiri terhadap pelaksanaan TMMD tahun ini.

Baca juga:  Kepala Desa Hakim Apresiasi Atas Bakat Bilal Juara 1, 02SN Tingkat SD 

Pasca konflik yang terjadi di Ohoi Ngurdu ada beberapa rumah yang terbakar dan ini tentunya menjadi satu luka yang mendalam bagi masyarakat Ohoi Ngurdu ada beberapa warga yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Kehidupan ekonomi pun terganggu akibat konflik tersebut di mana hampir sebagian besar profesi masyarakat Ohoi Ngurdu adalah nelayan.

Berkaca dari hal tersebut, Bupati Maluku Tenggara, Drs, M. Taher Hanubun, bekerja sama dengan Kodim 1503/Tual. Untuk membangun Rumah masyarakat dengan wujud nyata program TMMD ( TNI Manunggal Membangun Desa ) ke-116. Yang mengangkat tema” sinergi lintas sektoral mewujudkan Kemanunggalan TNI rakyat semakin kuat” Dandim 1503/Tual.

Penulis: Gevin // jabatan (Turagenda)
Published; Rendi


Like it? Share with your friends!

12 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🙏