Selamet, Atlit Lari asal Tanjung Enim sukses jadi Miliarder


Muara Enim – SI.com–,Benar kata ungkapan usaha takkan mengkhianati hasil, hal ini dibuktikan oleh Selamet, pemuda dengan keterbatasan (Difabel) menjadi Atlet cabang Lari peraih 4 medali di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke XVI di Papua 02 -13 November 2021 lalu, dan membawanya menjadi seorang Miliarder baru.

Selamet terlahir dari pasangan Yadi dan Muryani, tercatat sebagai warga RT 02/02 Talang Gabus Tanjung Enim kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumsel.

Kedua orang tuanya hanya buruh harian, hidup dengan penuh keterbatasan, hal ini salah satu pemicu semangatnya untuk mencapai prestasi dan kehidupan lebih baik.

Saat dibincangi SI.com dikediaman Selamet, Rabu (09/03/2022). Selamet menceritakan perjuangannya hingga ia berhasil meraih medali Emas di Peparnas ke XVI di Papua dan menerima uang senilai 3.4 Miliar dari Pemda Papua.

Dirinya mengaku baru dua hari pulang dari papua, dan besok (10/03/2022) mungkin akan kembali lagi untuk persiapan Pelatnas di Solo.

Berikut perbincangan SI.com dengan Selamet :

Memiliki kekurangan fisik (difabel), apa pernah anda merasa minder ?

Saya tidak pernah minder kak, justru saya jadikan kekurangan saya sebagai motivator untuk lebih giat lagi berlatih, tiap hari pasti saya lari dan itu lebih dari 20 KM dan itu rutin dilakukan sejak aku masih sekolah SMP hingga kini.

Alhamdulilah walaupun di muara Enim ataupun di Sumsel saya tidak diakui tapi saya mampu mengukir prestasi di daerah Papua dan mewakili provinsi Papua.

Kenapa harus mewakili Papua ?

Karena yang memberi kesempatan untuk membuktikan saya mampu, ya National Paralimpik comite (NPC) Papua.

Pernah saya ikut lomba untuk mewakili NPC Muara Enim tapi belum diberi kesempatan, malah saya pernah mewakili Kota Prabumulih untuk lomba lari di tingkat Provinsi Sumsel, alhamdulilah waktu itu dapat 3 medali Emas.

Baca juga:  Bentuk Kepedulian Pemerintah Desa Tempirai Timur Terhadap Dunia Pendidikan

Kok bisa mewakili provinsi Papua dalam Peparnas 2021 ?

Waktu itu, saya ikut seleksi atlet lari perwakilan Provinsi Sumsel diajang Peparnas ke XVI tapi dalam seleksi tersebut saya gagal mewakili Sumsel.

Mungkin Tuhan masih menghendaki saya tetap ikut Peparnas ke XVI di Papua seusai dinyatakan gagal mewakili Sumsel, saya ketemu dengan H. Jaya Ketua NPC Provinsi Papua, dan diajak ikut gabung ke NPC Provinsi Papua.

Alhamdulilah syukur saya berhasil menggondol 3 Emas, dan satu perak. Medali Emas dalam nomor 200 meter, 400 meter, dan 800 meter. Serta satu medali perak dari nomor estafet. lebih dari itu, saya berhasil memecahkan rekord nasional dalam nomor 400 meter dengan waktu 50 detik.

Berapa nominal uang yang diterima dari Pemda Papua atas keberhasilan anda ?

Disamping piagam, medali juga. saya dapat uang sebesar 3, 4 miliar. Rencana kedepan setelah mendapat uang senilai 3,4 M dan anda sudah menjadi miliarder baru ?

Saya ingin bahagiakan orang tua dulu dengan memperbaiki rumah tempat tinggal keluarga kami, modal usaha untuknya. Insya Allah tanggal 26 Maret 22 nanti saya berangkat ibadah umroh, dan Insya Allah akan melangsungkan pernikahan ditanah suci.

Alhamdulilah kak, 3 bulan tinggal di Provinsi Papua saya ketemu belahan jiwa ku, Suryati Rahim namanya, gadis asal Makassar yang sudah menjadi ASN di Distrik Mimika Baru Kabupaten Timika, saya mau nikah di tanah suci. mohon do’anyo kak, semoga apa kami rencanakan berjalan lancar, aamiin.

Ak.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🙏