Pater Waser yang Dikenal Sangat Populis Sebagai Tokoh Pembangunan, Dikabarkan Meninggal Dunia


11 shares

 

Ruteng, NTT//SI.com- Pater Ernest Waser atau yang biasa dikenal dengan Pater Waser, SVD lahir di Wolfenschiessen, Engelbert (Swis) 15 Juni 1929, pada Kamis (07/09/2023) pukul 04.43 wita dikabarkan meninggal dunia. Informasi yang diperoleh media ini, beberapa pekan terakhir ia memasuki masa kritis, karena usianya yang sudah sangat uzur.

“Berita duka, Pater Ernest Waser, SVD meninggal dunia pukul 04.43 Wita. Mohon doanya. Terimakasih,” tulis pesan berantai di berbagai group WatsApp dan Facebook pada Kamis (07/09/2023) pagi

Diketahui bahwa, Pater Waser berkarya sejak tahun 1977, di Manggarai Raya, dan ingin menghabiskan masa tuanya di Manggarai karena kecintaan dan kesetiaannya yang begitu besar. Tidak ada sedikitpun niatnya untuk meninggalkan Indonesia lebih khusus Manggarai untuk kembali ke Negara asalnya di Swiss.

Karya misionaris Pater Waser tak akan terlupakan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Manggarai. Kehadiran Pater Waser di tengah-tengah masyarakat Manggarai NTT membawa pengaruh yang sangat besar dalam dunia pembangunan, pendidikan dan dalam perjalanan kehidupan spiritual. Jejak-jejak pembangunannya hingga saat ini masih bisa dinikmati penduduk Manggarai. Seperti jalan raya, rumah ibadah, gedung sekolah, air minum dan lain sebagainya.

Diketahui juga bahwa Pater Waser tidak saja hanya membangun Gereja bagi umat Katolik yang menjadi mayoritas di Manggarai, tetapi ia juga membangun Masjid di beberapa lokasi terutama di daerah pesisir pantai.

Selain sebagai imam yang bertugas di Paroki Wangkung, Kecamatan Ruteng, Ia juga terjun langsung pada karya-karya kemanusiaan. Dimulai dari bidang pendidikan, kemudian ia juga mengambil bagian dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan air minum. Maka tak heran, ia sangat populis sebagai tokoh pembangunan.

Baca juga:  Menjunjung Semangat Persaudaraan "D'Kraeng Raffy" Asal Manggarai Gelar Turnamen Futsal Cup 1 di Bali

Salah satu karya yang menjadi warisannya hingga kini adalah Lembaga Pendidikan SMP/SMA St. Klaus di Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, dan di Werang, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis : Dody Pan


Like it? Share with your friends!

11 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN