PALI//SI.Com–, Tiga hari berlalu dilakukan belasan penyandang Profesi jurnalis menimbah ilmu tentang tatacara kerja jurnalis yang benar di Cafe At The Star Beracung Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.
Pagi Kamis (10/11/2022) hingga Sabtu soreh (12/11/2022) peserta pelatihan jurnalistik digembleng narasumber dari ibu kota provinsi yaitu Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen Provinsi Sumatera Selatan priode 2009-2012 bernama Imron Supriadi.S.Ag bersama rekannya Iwan Cheristian.S.Pd. Seorang fotografer profesional yang juga dari ibu kota provinsi,
Di hari pertama pelatihan jurnalistik yang diinisiasi oleh Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Pali. Narasumber pelatihan, Imron Supriadi menerangkan profesi jurnalis adalah profesi mulia yang sudah turun temurun sejak zaman Rasulullah Saw hingga ke zaman modern sekarang ini,
Disela pembekalan tata cara kerja wartawan yang benar itu, Imron Supriadi juga menegaskan jangan nodai profesi yang suci ini dengan hal-hal yang negatif, karena, menurutnya image di masyarakat sudah tidak begitu baik tentang penyandang Profesi jurnalis karna sering dinodai oknum-oknum wartawan yang tak bertanggung jawab,
Mantan ketua Aji Provinsi Sumsel itu juga berharap dengan adanya pembekalan ini jurnalis dapat mempraktekkan ilmu yang telah ia ajarkan, agar benar-benar menyajikan informasi untuk kepentingan publik,
“Praktekkan kemampuan yang didapat dari pelatihan ini, jalankan tugas jurnalistik dengan sungguh-sungguh, dengan niat kepentingan publik, sajikan kepada publik apa yang perlu dikabarkan jangan takut, yang penting tetap tunduk dengan undang-undang Pers dan kode etik jurnalistik,” ujar Imron Supriadi.
Tak hanya itu seorang fotografer senior Iwan Cheristian.S.Pd. yang juga menjadi narasumber di pelatihan jurnalistik menyampaikan bahwa trik pengambilan foto untuk data pendukung sebuah karya jurnalistik sangat penting,
Menurutnya sejauh ini masih banyak orang yang hanya fokus pada objek foto yang dibidik. Padahal, background atau latar belakang juga mempunyai nilai tersendiri dalam memperindah foto,
Lebih lanjut Iwan mengatakan publik tidak menilai kwalitas kamera atau harga, namun jika hasil fotonya bagus dan benar maka publik akan mencari tau siapa pemotret nya,
“Bukan kameranya yang ditanya publik, siapa dibalik kamera itu,” ujar Iwan.
Di penghujung kegiatan itu, Ketua PD IWO PALI, Efran, berharap, peserta dapat mengambil ilmu yang telah diajarkan oleh dua orang narasumber itu, dengan waktu yang singkat dia ingin peserta dapat sedikit pemahaman tentang tatacara kerja jurnalis yang benar,
“Saya sadar kita semua bukan jurnalis dari akademisi, saya berharap kita bisa paham apa-apa yang telah disampaikan pelatih selama tiga hari ini, agar kedepan ada perubahan dari sebelumnya,” harap Efran.
Penulis: Eddi Saputra.S.I
0 Comments