Debu Batu Bara Meresahkan Masyarakat, Pihak Prusahaan Seakan Tutup Mata


Photo debu batubara saat lagi aktivitas di Stockfile KM 36

PALI//SI.Com–,Sejak PT Servo Lintas Raya (PT SLR) bergerak di bidang pengelolaan dan angkutan Batu bara, beroperasi di Wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sejak itu pula dampak debu batu bara dirasakan masyarakat,

Dalam hal ini masyarakat Desa Lunas Jaya Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI provinsi sumatera selatan, seakan tak berdaya dan hanya pasrah dengan keadaan, “percumah disampaikan ke pihak perusahaan, mereka terus dan terus menjawab, (Nanti kita sampaikan keatasan) tidak ada tindak lanjut, bahkan warga menyetop operasi tahun kemaren. Kamis (22/08/2019) karna dampak debu, bukan jadi bahan evaluasi kinerja atau efek Jerah bagi perusahaan, malahan warga dilaporkan ke polres Muara Enim” Kata Lesmi.

Photo debu batu bara di lantai rumah warga desa Lunas jaya

Lesmi juga mengatakan akan adakan aksi bersama emak-emak kalau tidak ada tindak lanjut dari pihak perusahaan, ” Awal Bulan November ini kami emak-emak Desa Lunas jaya akan adakan aksi turun ke jalan servo, kami tidak tahan lagi makan debu batu bara, aksi nantinya kami hanya minta petinggi PT SLR Pasang Tenda untuk tinggal di samping Rumah kami selama musim panas. Biar sama-sama merasakan nikmatnya menghirup udara bercampur debu batu bara.”Jelasnya.

 

Senada dengan Novitasari seorang emak-emak yang akrab di Safa Ita, dia mengatakan sudah tidak tahan lagi dampak debu batu bara,” Orang-orang Prusahaan tidak memikirkan masyarakat, mereka semaunya saja menumpukan batu bara tidak jau dari pemukiman, bahkan lebih parah lagi mereka dirikan Crusher, debu batu bara yang disebabkan operasional Crusher itu sangat parah.”Terang Ita.

Photo debu batu bara saat di usap,menempel di kaca jendela

Rudi Junaydi SH, selaku Kepala Desa Lunas Jaya, saat dimintai tanggapannya Jum’at malam, (29/10) dikediamanya, dia tidak melarang ibuk-ibuk mau gelar aksi, Kades juga memaklumi emosi ibuk-ibuk rumah tangga menyikapi dampak debu batu bara yang disebabkan akibat aktivitas Prusahaan, “Silakan saja, yang terpenting jangan anarkis, dan harus sesuai aturan,”Jelas Kades.

Baca juga:  Yayasan Mariamoe Melakukan Pembagian Seribu Sembako Di Kecamatan Langke Rembong

 

Kades juga mengatakan,” jangankan warga yang rumahnya tidak jau dari stoc file (Tempat Bongkar muat batu bara-red) rumah kami yang agak jau ini saja masih terdampak, apalagi saat ini, setiap kali bersih-bersih rumah, banyak debu batu bara” Papar Kades.

 

Ketika dikonfirmasi, pihak perusahaan PT SLR. Mulai dari bagian konsultan Hukum, Aka Cholik Darlin SPdI, SH, MM, dia menjawab akan disampaikan, kemudian bagian Humas, Basir ST saat dikonfirmasi dimintai tanggapannya, Via WhatsApp, dia hanya mengatakan sudah saya sampaikan ke pihak operasional. Diwaktu Yang sama, awak media juga kompirmasih Yayan Suhendri, lagi-lagi hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban.

 

Penulis: Eddi S.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN