Ruteng, NTT//SI.com- Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Jahang Fansi Aldus, membuka secara resemi kegiatan bimbingan tekhnis (Bimtek) penyusun master plan kota cerdas (Smart City) tahap II, yang akan berlangsung selama dua hari, tanggal 13 dan 14 September 2021.
Kegiatan Bimtek yang menerapkan protokol Kesehatan secara ketat ini, selain diikuti peserta Bimtek yang hadir secara offline dan online, perangkat Daerah dan para Camat juga dihadiri tim konsultan dan tenaga ahli dari Kementerian KomInfo yang berlangsung di ruangan Media Center Kantor Bupati Manggarai, Senin, (13/09/2021) .
Dalam sambutannya Sekda Fansi Jahang mengatakan, pembangunan berbasis kota cerdas (smart city) menjadi trend pembangunan kota di Dunia dan layak diadaptasi di Kabupaten Kota Indonesia.
Namun untuk mewujudkan hal ini, kata Sekda Fansi Jahang, membutuhkan dukungan dari segenap elemen, baik Pemerintah, DPRD, BUMD, BUMN, Dunia Usaha hingga masyarakat di Kabupaten Manggarai, Konsep ini bertujuan memberikan pelayanan publik yang lebih transparan, efektif, dan efisien dengan memanfaatkan tekhnologi infomasi”, Ujarnya
Menurut Sekda, dalam mewujudkan smart city, Pemerintah Kabupaten Manggarai telah melakukan beebagai upaya pembangunan, di antaranya, penyediaan pusat data, pembangunan dan pengembangan aplikasi-aplikasi E-Goverment untuk menjawab berbagai tuntutan pelayanan publik yang hingga kini diakui Sekda, masih banyak kekurangan, di antaranya belum adanya koneksi jaringan internet dan Kecamatan serta belum meratanya layanan telekomunikasi dan jaringan internet sampai k Desa-Desa, meski demikian kami terus melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan koordinasi dengan Kemenkominfo melalui Badan Aksesibilitas telekomunikasi dan informasi.
Sekda juga menjelaskan, terhadap usulan dan koordinasi dengan Bakti Kominfo pada tahun 2021, Kabupaten Manggarai mendapatkan bantuan 31 BTS 4G untuk 31 Desa dan 12 akses internet, wifi gratis untuk fasilitas pendidikan , perkantoran dan area pelayanan publik lainnya.
Ia berharap, dengan bantuan BTS ini, dapat membantu masyarakat untuk mempercepat keterbukaan informasi dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan salah satu alternatif solusi untuk melakukan sesuatu secara cepat, sehingga seringkali dijadikan alat untuk menyelesaikan soal. Pembangunan berbasis kota cerdas, merupakan suatu cara yang mesti dilakukan untuk mengatasi semua persoalan itu.
“Untuk itu saya minta peserta serius, Bapak/Ibu yang ikut Bimtek ini nantinya akan menjadi Pioner di Perangkat Daerah masing-masing”, Tegas Sekda Fansi
Sekda juga berharap kepada peserta Bimtek, Perangkat Daerah dan para camat agar memanfaatkan Bimtek ini untuk kemukakan ide, gagasan, bertukar pikiran dan pengetahuan dalam mendukung konsep ini, sehingga pada saatnya tercipta sebuah master plan Kabupaten Manggarai yang maju”, Tutupnya
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai, Drs. Karolus Jun, dalam laporannya menerangkan maksud dan tujuan diadakannya Bimtek ini, antara lain agar tersusunnya master plan smart city Kabupaten Manggarai yang komperhensif dan aplikatif.
“Agar tersusunnya dokumen master plan implementasi smart city jangka pendek 1 tahun, jangka menengah 5 tahun dan jangka panjang 10 tahun di Kabupaten Manggarai”,Ujar Karolus
Bimtek ini akan berlangsung dalam 4 tahap, tahap pertama telah berlangsung pada tanggal 21 hingga 22 Juni 2021. Bimtek tahap pertama ini diikuti peserta dengan metode hybrid, dimana sebagian peserta hadir secara offline maupun online. Bimtek tahap 2 juga berlangsung secara hybrid. Sementara tahap 3 dan 4 akan dilaksanakan dengan jadwal waktu yang akan ditetapkan Kementerian Kominfo”, Jelasnya
“Dari situ kami juga menyusun draft buku pertama, buku pertama selain dari hasil diskusi juga dari dokumen RPJMD 2021-2026, karena smart city sesuai dengan visi-misi kepala Daerah di Kabupaten Manggarai”, Lanjutnya
Diutarakan Windy, pada Bimtek kedua ini, bagaimana mengisi apa yang harus dilakukan, kekuatan dan kelemahan, program apa dan kira-kira smart dimension itu apa yang mesti dilakukan.
Windy Gambetta berharap, agar setiap Dinas memiliki rencana strategis.
“Kira-kira setelah diskusi, mana yang akan kita masukan dalam dokumen smart city, tidak semua renstra akan dimasukan, tentunya yang dimasukan yang sifatnya inovatif, bisa dari Komunitas, Kampus, dan Dunia usaha”, Ungkap Windy
Berita : Dody Pan
0 Comments