Palembang//SI.Com–,Teknik Pertambangan Unipersitas Sriwijaya menggelar Lokakarya kurikulum program studi teknik pertambangan yang dilaksanakan di Hotel 1O1 Palembang, Rabu (25/05).
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Unsri Prof. Dr. Ir. Eddy Ibrahim, MS mengatakan kita bisa berbagi untuk memberikan pengayaan terhadap kurikulum teknik pertambangan.
“Kita menyongsong yang namanya Industri Belajar Kampus Merdeka (IBKM) dan yang terpenting kita sama-sama mengantisipasi kedepan adalah akreditasi,” ujarnya.
Lanjut, ia berharap di dalam pelaksanaan lokakarya ini dapat memberikan masukan baik secara lisan maupun tertulis yang bisa menjadi bahan untuk memperkaya kurikulum.
“Mudah-mudahan pelaksanaan lokakarya ini akan bisa menghasilkan satu kurikulum yang tentunya bisa mengantisipasi. Karena kita berharap dia bersifat fleksibel dan juga bisa beradaptasi kepada kondisi yang kita lihat tidak pasti,” katanya.
Ditempat terpisah, Wakil Dekan I bidang Akademis Fakultas Teknik Unsri Dr. Bhakti Yudho Suprapto, ST MT menambahkan, sekarang kita ada program dari pemerintah yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam rangka memenuhi upaya peningkatan kompetensi untuk menghadapi MBKM.
“Makanya perlu lokakarya untuk pengembangan kurikulum kembali. Untuk SKS nya tidak berubah yaitu 114 SKS ditempuh dalam 8 semester. Tetapi didalam materi kurikulum atau pencapaiannya akan dimodifikasi disesuaikan dengan MBKM,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan MBKM ini sebenarnya 3 semester diluar belajar diluar prodi. Misalnya mahasiswa di teknik pertambangan Unsri maupun yang di maupun di teknik pertambangan ITB tidak harus mahasiswa Unsri ke ITB belajarnya melalui online atau online learning.
“Jadi memanfaatkan online learning ini jadi pendayagunaannya jauh lebih baik. Jadi kita tidak harus kesana, kita cukup disini saja tapi kita bisa kuliah di ITB,” jelasnya.
Masih katanya, MBKM itu selain pertukaran mahasiswa ada juga magang industri. Magang industri ini misalnya mahasiswa magang di pertamina selama 6 bulan.
“Selama ini kalau mahasiswa magang ya magang saja cuma 2 SKS. Sekarang ini dinilai SKS nya menjadi maksimum 20 SKS jadi seperti 1 semester. Jadi seolah kuliah di Pertamina bukan kuliah di kampus tetapi pulangnya nanti 20 SKS tadi di konferensi,” bebernya.
Lokakarya ini tujuannya pengembangan dari kurikulum. Nanti teknik pertambangan akan akreditasi. Kemudian adanya instruksi dari menteri pendidikan perlunya MBKM.
“Kurikulumnya belum ada untuk mengadopsikan itu perlu dikembangkan kurikulum makanya adanya lokakarya ini,” pungkasnya.
Reporter: Karman
0 Comments