Tak Senang Diberitakan, Diduga Oknum Kades Ini Coba Intervensi Jurnalis


10 shares

Banyuasin, si.com//Di duga karena tidak senang diberitakan, Oknum Kades Desa Taja Mulya Kecamatan Betung diduga mengintervensi jurnalis.

Hal itu di alami oleh Budi Setiawan Pimpinan Redaksi media Online Banyuasin.sumsel.today saat memberitakan tentang beberapa hal di Desa Taja Mulya.

Menurut Budi, awalnya dia di minta salah satu Anggota BPD Desa Taja Mulya untuk mengangkat Berita tentang BUMDes Desa Taja Mulya lalu di dalam sebuah acara resepsi di Supandi kepala Desa menyampaikan sambutan dan menyampaikan tanggapan nya tentang pemberitaan yang sebelumnya diterbitkan oleh banyuasin.sumsel.today sehingga dirinya membuat berita yang baru sesuai tanggapan Supandi Kepala Desa Taja Mulya tentang BUMDes Desa Taja Mulya.

Selanjutnya dihari yang sama, Minggu 3 Juli 2022, Budi merilis berita lain lagi tentang Gotong Royong Warga membuat Kebun Dasawisma, semua dirasa sudah sesuai dengan kode etik jurnalistik.

“Awalnya pada hari sabtu tanggal 2 Juli kemarin saya diminta salah satu anggota BPD desa Taja Mulya untuk memberitakan tentang BUMDes Desa Taja Mulya, setelah saya buatkan rilis beritanya lalu saya konfirmasi ke Kepala Desa Taja Mulya sesuai Kode Etik Jurnalistik agar berita yang diterbitkan menjadi balance namun pada Hari Minggu pagi tanggal 3 Juli pada sebuah acara resepsi pernikahan salah satu warga, dalam sambutannya kepala desa membahas tentang pemberitaan sebelumnya hingga saya buatkan kembali berita sesuai tanggapan kepala desa taja mulya dalam sambutannya tersebut”jelas Budi

“Selanjutnya pada minggu sore saya menjumpai warga desa Taja Mulya yang sedang Gotong Royong membuat kebun Dasawisma, setelah sedikit wawancara dengan Ketua RT yang sedang Ikut Gotong Royong saya langsung mengkonfirmasi PPL demi melengkapi informasi yang didapat sebelumnya, Selanjutnya untuk keberimbangan berita saya ke Kepala Desa Taja Mulya dan saya terbitkan beritanya”imbunya

Baca juga:  Babinsa 1503-02, Gandeng Membantu Satgas TMMD- 116 Kei besar

“Semua Tugas jurnalistik yang saya lakukan selalu mentaati kode etik jurnalistik dan terkonfirmasi dengan pihak-pihak terkait demi keberimbangan produk jurnalistik yang akan di terbitkan”paparnya

“Namun Setelah Berita tentang Gotong Royong Warga di Kebun Dasawisma diterbitkan, tiba-tiba datang pesan WhatsApp dari Kepala Desa Taja Mulya dengan nada tidak senang dan terkesan mengintervensi saya, sudah saya jelaskan bahwa tupoksi saya sebagai jurnalis memang membuat berita dan selagi mentaati kode etik jurnalistik saya bebas memberitakan apa saja meskipun hanya debu yang terbang ataupun rumput yang bergoyang”paparnya

Ungkap kades Supandi terhadap wartawan, Alang ke PAKAM enga ikak uuk, dikit dikit berita ape ke berita yang enga buat itu menjamin untuk kemajuan desa, dan ape maksud tujuan enga untuk menentang pemerintah, enga itu Wang desa Taja mulia, Wang pilip 4 ikak, untuk ape keadaan yang Ade di tempat enga dewek untuk di sebar ke, ke media publik, aku ingat ke aku Idak mengganggu kamu dan aku juge tidak akan mau di ganggu, ” ujar kepala desa Taja mulia melalui pesan WhatsApp

“Dengan Kejadian yang saya alami ini, saya berharap kepada segenap kawan-kawan jurnalis untuk tidak pernah takut dalam melaksanahkan tugas jurnalistik di manapun berada”tutupnya

Sementara itu M Sobir S.Sos , Camat Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin saat di konfirmasi mengatakan belum bisa berkomentar.

“Kami belum biso berkomentar nak nanyo kejelasan Pengurus Bundes Taja Mulya mengenai dana bumdes tersebut”pungkas Cama M Sobir

Karya:

( P )


Like it? Share with your friends!

10 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JANGAN COFAS NANTI JADI KEBIASAAN