Safari Ramadhan Keliling Kabupaten Oleh Bupati Banyuasin, di Desa Taja Raya I


Banyuasin//si.com--Orang Nomor satu di Kabupaten Banyuasin, H Askolani menggelar giat safari ramadhan di Masjid Mustaqim di Desa Taja Raya 1 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Jum’at (23/04/2021.

 

Ustdz Rustam Usman sebagai Panpel Sapari Ramadhan 1442 Hijiriah di Masjid Mustaqim ini yang ke-9 yang dilakukan oleh Bupati Banyuasin tahun 2021 di Desa Taja Raya 1 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang dihadiri oleh Kapolres, Danramil 430-05/Betung dan segenap Kepala OPD, Anggota DPRD, Ketua MUI, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Ibu-ibu MTI Desa Taja Raya 1 dan ormas serta undangan termasuk para kaum duafa.

 

Bupati Banyuasin H Askolani pada intinya giat ini merupakan salah satu dari 7 program religius dalam Banyuasin bangkit, adil dan sejahtera. Tahun lalu diakui ditiadakan sapari ramadhan, tahun ini sudah dibuka dengan catatan harus mentaati Prokes covid.

 

Dikatakanya, dalam Banyuasin religi yang merupakan salah satu program yang digagas bersama Wakil Bupati pakde H Slamet Somosentono itu yang diantaranya Sapari Ramadhan, sapari Jum’at dan pengajian-pengajian rutin.

 

Masih menurutnya, mengenai infrastruktur jalan dari Simpang Pancur sampai Desa Taja Raya jalanya sudah lancar dan perlu diketahui Desa ini nantinya menjadi sentral penghubung dari Betung menuju Kecamatan Rantau Bayur.

 

Namun demikian Askolani mengakui bahwa infrastruktur jalan ini masih ada beberapa titik yang kurang bagus dan itu masih menjadi tanggung jawab dari kontraktor, jelasnya.

 

Bukan hanya itu pidatonya meminta kepada petugas sebagai pelayan masyarakat khusus bagi UPTD Capil di Betung yang pelayananya sampai saat ini masih sedang-sedang saja dan di UPTD Capil di Kecamatan Tungkal Ilir langsung diganti karena terbukti minta uang kepada warga dalam urusan di Capil.

Baca juga:  Bersama TMMD Membuat Perubahan Bagi Masyarakat Kei Besar

 

Bersama pakde Slamet kata Askolani terus beriringan memujudkan Banyuasin Bangkit. Alhamdulillah Banyuasin tahun 2020 peringkat 4 nasional, untuk tahun ini belum diketahui, tapi jelas naik peringkatnya produksi pangan dari beras. Kalau targetnya harus peringkat 1 Nasional, semangatnya.

 

Bupati juga membeberkan bahwa Banyuasin memiliki air minum bertuah merupakan produksi asli Banyuasin dan tahun 2022 realisasinya. Jadi nantinya masyarakat Banyuasin tidak perlu lagi mengkonsumsi air minum kemasan dari produksi lain.

 

Dari 7 program andalanya itu ada diwilayah Banyuasin, bupati mengajak mari bangkitkan kembali bergotong-royong, memanfaatkan lahan untuk tanam sayur, pelihara unggas, ternak termasuk ikan dan telur tidak perlu beli lagi di pasar modern yang intinya menjadi warga mandiri.

 

Yang membanggakan kabar yang langsung disampaikan oleh Bupati bahwa dana desa sudah bisa dimanfaatkan pengadaan bibit sayuran, buah-buahan, ternak dan lain-lain.

 

Kesempatan itu ada singgungan dari Bupati terhadap kinerja Camat, kalau jadi camat wajib tau keberadaan diwilayahnya, kalau daerahnya pingin cepat maju, jadi kalau ditanya berapa jumlah KK dan jumlah jiwa serta perangkat dibawahnya mana yang tidak mampu menjalankan tugasnya, itu sebagai camat harus mengetahui termasuk keberdaan kinerja UPTD Capil uang belum diganti itu karena masih sedang-sedang saja dan yang menarik perhatian dan harus dilakukan di Banyuasin jika ada anak wanita dilamar, calon menantu wajib bawa minimal dua bibit buah-buahan, akhir sambutannya.

 

Diujung acara sapari dalam Wejangan Ustadz Zahri AK, tausiahnya diawali tidak mau pakai kata Mulya karena kata itu hanya untuk Allah, maka saya pakai kata “Saya Hormati”, juga tak mau mengucapkan “Saya Cintai” sebab kata itu bisa jadi bumerang bagi dirinya.

Baca juga:  Camat Lawang Kidul Dampingi Pj. Sekda Muara Enim Kroscek persiapan Kunjer RI 1

 

Ustadz menguraikan hari ini merupakan waktu pertemuan di bulan Ramadhan yang sangat dimulyakan oleh Allah SWT karena pertemuan antara pimpinan dan warganya. Insya Allah mendapatkan berkah dari Allah SWT, doanya.

 

“Sejak zaman Rasulullah Manusia dihadapkan dua masalah perang yaitu perang jihat agama zaman Nabi dan perang bathin yang digambarkan oleh ustadz mengupas nama Askolani yang artinya “beban berat” karena saat yang dicita-citakan diijabah oleh Allah SWT jadi Bupati Alhamdulillah semua bebanya dapat bebasnya jadi ringan”, jelasnya.

 

Intinya Manusia yang ustadz beberkan dalan tausiah ramadhan bahwa manusia itu wajib mensyukuri yang apa yang dimiliki, yang diberikan oleh Allah SWT dan semua itu hanya titipan, maka jadi manusia jangan sombong. Sehingga pada tiba saat Allah SWT berkendak tidak ada artinya harta kekayaan didunia dimata Allah dan mari kita jalankan di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini dengan ikls yang Insya Allah sampai dihari yang Fitri nanti rayakan hari kemenangan, tutupnya.

 

(Pahrul)


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊