Pemkab PALI Luncurkan B2SA Goes to School, Gerakan Konsumsi Pangan Lokal: Menanam Sehat, Menuai Mandiri

PALI — Di halaman Pendopoan Rumah Dinas Bupati PALI, Rabu (16/7/2025) pagi itu, senyum puluhan siswa SD mengembang, berdiri berbaris rapi mengenakan seragam merah-putih. Mereka menjadi saksi sekaligus pionir dari sebuah gerakan baru: B2SA Goes to School dan Gerakan Peduli Konsumsi Pangan Lokal yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Ketahanan Pangan.

Tak sekadar seremoni, peluncuran program ini menandai lahirnya langkah nyata menanamkan pola makan sehat, bergizi, beragam, seimbang, dan aman (B2SA) ke hati generasi muda sejak dini.

Turut hadir pada momen bersejarah itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Ruzuan Efendi, M.M., Sekda PALI Kartika Yanti, SH., MH., Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan PALI Khairiman, S.Pt., M.Si., yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rizal Pahlevi, AP., M.Si., perwakilan TP PKK Kabupaten PALI dr. Ika Fitria Susanti, unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta siswa-siswi dari 22 sekolah dasar se-Kabupaten PALI.

Dalam pidatonya, Khairiman menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar slogan. Lebih dari itu, ini adalah pondasi kesadaran kolektif agar anak-anak PALI tumbuh dengan pengetahuan dan kebiasaan mengonsumsi pangan sehat, sekaligus mencintai hasil bumi sendiri.

“Kami tidak ingin ini berhenti di spanduk dan baliho. Ini harus menjadi gerakan sehari-hari, dimulai dari sekolah, dibawa pulang ke rumah, lalu menular ke masyarakat luas,” tegas Khairiman.

Khairiman juga menekankan keterkaitan gerakan ini dengan program strategis Satu Desa, Satu Produk yang menjadi visi Bupati dan Wakil Bupati PALI, Ir. H. Asgianto, ST. dan Iwan Tuaji, SH. Ia optimis, meningkatnya konsumsi pangan lokal akan mendorong setiap desa menggali potensi produk unggulannya, membangkitkan roda ekonomi di tingkat akar rumput.

“Kalau anak-anak mulai terbiasa makan pangan lokal, maka permintaan meningkat. Para petani, pengrajin, dan UMKM desa akan bergerak memproduksi. Ekosistem sehat akan terbentuk — dari ladang, ke dapur, ke meja makan sekolah, hingga ke pasar,” paparnya penuh semangat.

Sebagai langkah awal, program B2SA Goes to School akan mengintegrasikan edukasi gizi seimbang ke dalam kegiatan belajar-mengajar. Para guru akan dilibatkan sebagai motor perubahan, orang tua pun didorong untuk menyiapkan bekal sekolah yang bergizi, aman, dan berbahan lokal.

“Pangan lokal bukan hanya soal rasa atau gizi, tetapi juga harga diri. Ini adalah cara anak-anak kita mencintai tanah kelahiran mereka,” tandas Khairiman.

Di tengah tantangan era global, di mana makanan cepat saji kian merajalela, Pemkab PALI memilih menanamkan pondasi dari yang paling sederhana: sepiring nasi, sayur mayur kebun tetangga, lauk hasil bumi desa.

Melalui B2SA Goes to School dan Gerakan Peduli Konsumsi Pangan Lokal, Pemerintah Kabupaten PALI tidak hanya ingin mencetak generasi sehat secara fisik dan intelektual. Lebih dari itu, di balik suap demi suap pangan bergizi, tersimpan harapan agar ekonomi desa berdenyut, ketahanan pangan mandiri terwujud, dan PALI berdiri di atas kaki sendiri.

Sebuah langkah kecil dari sekolah, untuk masa depan yang lebih berdaulat.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS