UNESCO Jakarta dan Eksotika Desa Gelar Workshop Verifikasi dan Validasi Hasil Pemetaan Potensi, Budaya Bahari Kampong di Desa Batu Itam


15 shares

Belitung, saranainformasi.com – UNESCO Jakarta dan Eksotika Desa melakukan kegiatan audiensi Review Workshop Verifikasi dan Validasi hasil Pemetaan Potensi, Budaya Bahari Kampong Batu Itam. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang Gedung Serbaguna Balai Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Selasa (14/01/2025).

Kegiatan dihadiri Kepala Desa Batu Itam Bapak Burman, Diana Setiawati dari UNESCO, Nia Naelul Hasanah Ridwan S.S., M.Soc., Sc dari Kementerian Kelautan dan Perikanan/Flinders University, Ketua Perkumpulan Eksotika Desa Lestari M. Panji Kusumah (Mitra UNESCO Jakarta), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, KKP, Tokoh Pemuda Batu Itam, Perangkat Desa Batu Itam dan Organisasi PJS (Pro Jurnalismedia Siber) Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan.

Dalam kegiatan ini Nia selaku Koordinator Kegiatan menjelaskan, kegiatan ini sudah dimulai sejak Bulan November 2024 yaitu mulai dari Koordinasi, Workshop dengan masyarakat Desa Batu Itam untuk menyampaikan informasi mengenai kegiatan ini serta mendengar saran dan masukan dari masyarakat tentang situs warisan budaya bawah air di wilayah mereka.

“Dengan menggandeng UNESCO Jakarta dan Mitra Eksotika Desa untuk melaksanakan kegiatan terintegrasi di Belitung ini terkait Warisan Budaya Bawah Air Batu Itam atau Belitung Shipwreck. Pemetaan atau Temu Kenali Budaya, khususnya terkait dengan Bahari yang dilakukan di Desa Batu Itam dari sudut pandang masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Nia, dalam mengumpulkan masukan yang berharga dari para pelaku budaya dan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa data yang ditulis benar-benar mencerminkan realitas kehidupan masyarakat.

“Membahas usulan, rekomendasi dan strategi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya budaya bahari untuk mengembangkan pembangunan berkelanjutan di Desa melalui kegiatan edukasi dan ekonomi kreatif. Workshop ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan dari Pemerintah Desa, Praktisi Budaya, Anggota Masyarakat, dan Komunitas. Partisipasi dan wawasan Bapak/Ibu/Saudara akan sangat berharga dalam memastikan keberhasilan program dan keselarasan dengan Nilai Kearifan Budaya Lokal,” jelasnya.

Baca juga:  H-2 Jelang Penutupan TMMD 116 Kei Besar.

Sementara M. Panji Kusumah selaku Ketua Perkumpulan Eksotika Desa Lestari mengatakan, sampai saat ini yang dilakukan baru mengganti potensi dari cerita masyarakat tentang budaya Desa khususnya terkait dengan bahari.

“Jadi dari banyak hal yang kita temukan di Desa ini ternyata Budaya Baharinya itu sangat kuat mulai dari selamat laut terus kuliner yang berbasis laut,” ujar M Panji Kusuma.

Lanjutnya, juga ada pengembangan kesenian yang juga membawa Narasi Laut dan banyak hal gitu.

“Nah sehingga dari cerita budaya yang di susun dalam buku yang sifatnya partsipator ini nanti akan menjadi modal untuk pengembangan ekonomi lokal kedepannya,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan lebih mengembangkan generasi muda untuk bergerak di dunia ekonomi kreatif berbasis budaya bahari.

“Kalau sampai di bulan Februari nanti tetap fokusnya di Batu hitam karena ada titik di perairan batu hitam adanya kapal arab pada abad ke delapan yang lalu,” katanya.

Panji saat ditanya mengenai mengapa harus belitung yang menjadi tempat kegiatan ini karena ada isu kapal tenggelam sayangnya itu barang-barang di miliki oleh luar negeri seperti Singapura di museum pradaban asia.

“Kita karena tidak terlalu banyak memiliki benda-benda itu maka narasi atau ceritanya itu yang di kuatkan karena itu kan Milik kita di perairan Belitung,” tuturnya.

Panji juga berharap dengan adanya kegiatan ini bisa mengembangkan ekonomi lokal wisata khususnya.

“Karena disini ada tunas batu pengasa dan ada pok darwis serta mereka sudah menyediakan homestay sehingga nanti melalui kegiatan wisata edukasi bahari ini lah harapannya,” harapannya.

(*/Red/Luise).


Like it? Share with your friends!

15 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WARNING: DILARANG COPAS