Aktivis FAHAM Minta Gubernur NTT Intervensi Tuntaskan Sengketa Kelompok di Perbatasan Matim dan Ngada

 

Ruteng, NTT//SI.com- Dua kelompok Warga di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada Provinsi NTT terlibat saling serang. Hal itu mendapat atensi serius dari aktivis Hak Asasi manusia dari FAHAM Teo Hanpalam, Ia mendesak Bupati kedua Kabupaten turun tangan dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus segera intervensi.

Menurut Teo, sengketa tanah di berbagai tempat memang menjadi masalah lanten yang perlu diselesaikan secara adil dan bertanggungjawab.

“Sengketa tanah ulayat memang terjadi di banyak tempat, butuh respons dan solusi konkret dari kedua Pemimpin Kabupaten, karena ini persoalan lintas batas”, tegasnya

“Saya minta Pak Bupati Manggarai Timur dan Bupati Ngada turun tangan untuk mendamaikan kedua kelompok, Gubernur NTT bisa sebagai fasilitator, karena ini bukan konflik dalam wilayah suatu kabupaten, tetapi di daerah perbatasan yang diklaim masing-masing pihak bersengketa”, lanjutnya

Ia menambahkan, dalam menyelesaikan konflik ini perlu Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk intervensi, kemudian menormalisasi serta merekonsiliasi kedua kelompok yang bersengketa. Tetapi sebelum itu harus ada kepastian status lahan tersebut. Itu tugas Pemerintah. Pemerintah harus segera intervensi, agar masalah ini segera diselesaikan dan tidak memakan korban jiwa.

“Status kepemilikan tanah ulayat tidak boleh dihapus karena aturan administratif wilayah. Itu hak waris, Pemerintah harus beri jaminan atas hak tersebut kepada pemilik sah dari lahan itu sebelum disahkan secara administratif.” Kata Teo

“Untuk memastikan kejelasannya, duduk bersama, berikan bukti tersurat maupun tersirat bisa berupa bukti sejarah supaya bisa jelas dan tidak saling klaim.” terangnya

Ia juga meminta kedua kelompok bersengketa untuk menahan diri dan duduk bersama untuk mencari solusi.

“Saya meminta kedua kelompok untuk menahan diri dan menyelesaikan sengketa dengan duduk bersama. Keselamatan kedua kelompok harus diatas segalanya. Konflik ini harus segera dihentikan, tidak boleh ada ekskalasi lebih lanjut, harus ini dibawah ke meja perundingan yang melibatkan aparatur Pemerintah, supaya terang benderang.” tutup aktivis Forum Aktivis Hak Asasi Manusia (FAHAM) tersebut

Pewarta : Dody Pan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS