Coreng Dunia Pendidikan, Gubernur Jambi diminta Evaluasi Kadisdik


Jambi — Sekelompok Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemerhati Pendidikan (AMPP) Jambi, melakukan sejumlah Aksi Unjuk Rasa di depan kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kantor Gubernur, dan Rumdis Gubernur Jambi, Kamis (04/04/2024).

Di depan kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Agusti Randa selaku Koordinator Aksi menyampaikan rasa keprihatinannya menyikapi situasi carut marut pendidikan, khususnya di wilayah provinsi Jambi.

Randa mengemukakan “Sungguh kita merasa prihatin dengan situasi dunia pendidikan kita hari ini, ada seorang oknum Kepala Sekolah SMA di Merangin melakukan perbuatan asusila namun tidak ada tindakan tegas dari Pak Kadis.”

“Kalaulah Pak Kadis merasa tidak mampu bersikap tegas terhadap pelanggaran asusila yang telah dilakukan oleh oknum Kepsek tersebut ya kita minta Pak Kadis untuk segera mundur dari jabatannya,” ucapnya.

“Copot Kadis Pendidikan Provinsi Jambi dan Oknum Kepsek SMA 4 Merangin kampung Pak Gubernur,” tegas Randa.

Dalam orasi berikutnya, diingatkan tentang nawacita pendidikan yang pernah diutarakan oleh Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hadjar Dewantara.

“Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, artinya seseorang harus bisa memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.”

“Tujuan pendidikan tersebut bisa dipastikan tidak akan mungkin tercapai manakala moral dan akhlak seorang Kepala Sekolah selaku pimpinan tertinggi di sekolah itu telah jauh menyimpang, amoral, dan bejat,” ujarnya.

Peserta aksi lainnya, Husnan menuturkan, “Kita tidak bisa membayangkan bagaimana nasib anak-anak kita yang bersekolah disana, dipimpin oleh sosok kepala sekolah berkelakuan Asusila,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Baca juga:  Rapat Pleno Terbuka, Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilkada Kabupaten PALI.

“Sudah jelas Oknum Kepsek melakukan perbuatan tercela dengan bertelanjang bersama seorang wanita bukan isterinya, lalu video asusila tersebut beredar luas, namun kenapa Pak Kadis membiarkan dan terkesan melindungi, ini ada apa?,” tanya Husnan kesal.

Di tempat dan waktu terpisah, aksi demo di depan kantor gubernur dan rumah dinas gubernur sempat ricuh antara pendemo dengan petugas penjagaan. Peserta aksi kecewa karena dihalangi melakukan aksi di depan rumah dinas gubernur.

Namun setelah pendemo menyampaikan beberapa substansi orasi yang terekam dalam CC TV rumah dinas Gubernur, peserta aksi bersedia mengakhiri kegiatan demo dan membubarkan diri dengan tertib.

Pewarta; Snn
Publisher; Rendi


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊