Prabowo Subianto Dapat Dukungan Langsung Pangeran Mohammad bin Salman

Kampung Haji Indonesia Akan Dibangun di Tanah Suci, Prabowo Subianto Dapat Dukungan Langsung Pangeran Mohammad bin Salman

Arab Saudi — Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji bagi jutaan umat Muslim Indonesia. Salah satu langkah terobosan strategis yang kini mulai disiapkan adalah rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di tanah suci Makkah Al-Mukarramah.

Langkah monumental ini disepakati dalam pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud atau yang akrab disapa MBS. Pertemuan kenegaraan tersebut berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Pertemuan tersebut tidak hanya membahas penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor strategis, tetapi juga memprioritaskan sektor pelayanan ibadah haji, yang setiap tahunnya selalu menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia. Dalam suasana pertemuan yang hangat dan penuh rasa saling menghormati, Pangeran MBS menyatakan dukungan penuh atas inisiatif Presiden Prabowo untuk membangun pusat layanan terpadu jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, yang turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan bersejarah itu, menjelaskan bahwa Kampung Haji Indonesia akan dirancang sebagai kawasan terpadu dengan berbagai fasilitas pendukung.

“Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo Subianto telah disambut hangat oleh Pangeran Mohammed bin Salman. Dalam pembicaraan, salah satu agenda prioritas yang beliau sampaikan adalah percepatan realisasi pembangunan Kampung Haji Indonesia,” ujar Nasaruddin Umar, dikutip dari siaran resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, Jumat, 4 Juli 2025.

Nasaruddin menuturkan, kompleks Kampung Haji Indonesia akan dilengkapi fasilitas akomodasi yang memadai, klinik kesehatan dengan peralatan modern, pusat logistik konsumsi, hingga pusat informasi, pelatihan, dan bimbingan manasik haji. Semua ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan maksimal bagi jemaah asal Indonesia, mulai dari kedatangan hingga pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah di tanah suci.

Tak hanya berhenti pada pembahasan tingkat kepala negara, rencana besar ini juga segera ditindaklanjuti melalui pembicaraan teknis lintas kementerian. Menteri Agama menyebut, ia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, dan Menteri Investasi, Rosan Roeslani, juga hadir mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam rangka membuka peluang investasi dan kerja sama konkret dengan mitra strategis Arab Saudi.

“Kami mendampingi Bapak Presiden untuk membicarakan detail teknis, peluang kerja sama, dan pola investasi yang saling menguntungkan. Ini proyek besar yang tidak hanya membawa dampak positif bagi jemaah, tetapi juga menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam diplomasi pelayanan umat,” kata Nasaruddin Umar.

Ia menjelaskan bahwa Kampung Haji Indonesia juga akan melibatkan banyak pihak, termasuk perusahaan-perusahaan BUMN dan investor swasta yang berminat mendukung penyediaan infrastruktur dan layanan pendukung di Arab Saudi.

Dalam catatan sejarah, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia. Setiap tahun, lebih dari 200 ribu warga negara Indonesia berangkat ke tanah suci. Jumlah ini berpotensi bertambah seiring dengan peningkatan kuota yang terus diupayakan pemerintah melalui jalur diplomasi bilateral dengan Arab Saudi.

Menurut Nasaruddin Umar, pembangunan Kampung Haji Indonesia bukan hanya sekadar proyek infrastruktur semata, tetapi juga langkah diplomasi kemanusiaan. Hal ini sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar yang aktif terlibat dalam pengelolaan dan pengawasan pelayanan ibadah haji di level global.

“Ini bukan sekadar membangun gedung atau kompleks hunian, tetapi juga menunjukkan peran aktif Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warganya yang menunaikan rukun Islam kelima. Kita ingin jemaah haji Indonesia merasa lebih aman, nyaman, dan terlayani dengan baik,” tegas Nasaruddin.

Pemerintah Indonesia, lanjut Nasaruddin, kini tengah menyiapkan skema pembiayaan, desain kawasan, serta kerangka kerja sama hukum dengan pemerintah Arab Saudi. Dalam waktu dekat, tim teknis lintas kementerian akan kembali ke Arab Saudi untuk merumuskan teknis pembangunan di lapangan.

Selain menjadi pusat layanan haji, Kampung Haji Indonesia juga diharapkan mampu menjadi percontohan kawasan terpadu bagi jemaah dari negara-negara lain di Asia Tenggara. Pemerintah menargetkan kawasan ini nantinya akan mampu menampung ribuan jemaah setiap musim haji, dengan standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Saat ini kami masih menunggu arahan detail dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Begitu lampu hijau diberikan, kami akan bergerak cepat untuk merealisasikan proyek ini,” tambah Nasaruddin Umar optimistis.

Pangeran Mohammed bin Salman, dalam pertemuan tersebut, juga menegaskan komitmen Arab Saudi untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pangeran MBS menyambut baik inisiatif Kampung Haji Indonesia, karena sejalan dengan visi Arab Saudi dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan haji internasional.

Kerajaan Arab Saudi belakangan memang tengah gencar melakukan transformasi besar-besaran di berbagai sektor, termasuk layanan haji dan umrah. Dukungan penuh dari Pangeran MBS menjadi jaminan penting bagi kelancaran proyek ini ke depannya.

Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia juga disambut baik oleh masyarakat luas, khususnya para calon jemaah haji di berbagai daerah. Banyak pihak menilai langkah pemerintah ini sangat tepat, mengingat tantangan pelayanan jemaah di tanah suci semakin kompleks dari tahun ke tahun.

Salah satu pengurus kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di Jawa Tengah, Ahmad Zuhri, mengapresiasi rencana tersebut. Menurutnya, pusat layanan terpadu akan mempermudah koordinasi, mempercepat distribusi logistik, hingga memberikan rasa tenang bagi keluarga jemaah di tanah air.

“Kalau betul-betul terealisasi, ini langkah luar biasa. Kita sebagai pembimbing manasik sering melihat bagaimana jemaah kesulitan mencari informasi di sana. Dengan adanya Kampung Haji Indonesia, diharapkan semua lebih terpusat, lebih mudah, dan lebih ramah jemaah,” ungkap Zuhri.

Pemerintah Republik Indonesia menegaskan bahwa peningkatan pelayanan ibadah haji akan terus menjadi salah satu prioritas nasional. Presiden Prabowo Subianto telah berulang kali menegaskan komitmennya untuk hadir di setiap lini kebutuhan umat, terutama di bidang pelayanan keagamaan.

Pembangunan Kampung Haji Indonesia menjadi bukti nyata bahwa pelayanan ibadah tidak hanya diurus secara administratif di dalam negeri, tetapi juga dikuatkan dengan diplomasi luar negeri dan infrastruktur di negara tujuan ibadah.

“InsyaAllah, kita doakan bersama agar niat baik ini segera terwujud dan membawa manfaat nyata bagi jemaah haji Indonesia di masa-masa mendatang,” tutup Nasaruddin Umar.***(PJS)***.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses