PALI, 7 Juli 2024 – Upaya membangun budaya tertib berlalu lintas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya sinergi yang erat antara aparat penegak hukum dan masyarakat pengguna jalan. Prinsip inilah yang kini dipegang teguh oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Bertempat di salah satu titik strategis wilayah hukum Polres PALI, pada Senin pagi (7/7/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, Satlantas Polres PALI menggelar kegiatan bertajuk “Ngopi Bareng & Polantas Menyapa” bersama puluhan sopir truk, travel, serta angkutan umum.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres PALI, AKP Desram Cemy, didampingi Kanit Gakkum IPDA Andi Nopriansyah, SH., MH, bersama sejumlah anggota Satlantas lainnya. Kehadiran mereka disambut antusias oleh komunitas pengemudi dari berbagai latar belakang. Sejumlah sopir truk lintas provinsi, sopir travel antar kota, hingga pengemudi angkutan umum lokal tampak hadir dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Duduk bersama di bawah tenda sederhana, mereka menyeduh kopi hangat sambil mendengar pemaparan, sekaligus menyampaikan keluh kesah mereka di jalan raya.
Dalam sambutannya, AKP Desram Cemy menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Ia menjelaskan bahwa di era modern ini, pola pendekatan penegakan hukum di jalan raya tidak bisa lagi mengandalkan tindakan represif semata. Edukasi dan dialog menjadi instrumen utama yang mampu membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat.
“Kami di Satlantas Polres PALI berupaya hadir sebagai sahabat para sopir. Mereka adalah mitra strategis kami dalam menjaga Kamseltibcarlantas atau Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas. Melalui momen santai ini, kami ingin mendengar aspirasi mereka secara langsung, mendengar apa yang mereka hadapi di lapangan,” tutur AKP Desram di sela-sela dialog.
Kegiatan Ngopi Bareng & Polantas Menyapa ini menjadi salah satu inovasi pelayanan publik di bidang lalu lintas yang saat ini digencarkan oleh jajaran Polres PALI. Dalam forum diskusi tersebut, sejumlah isu krusial diangkat, mulai dari bahaya praktik over dimensi dan over loading (ODOL) yang masih marak di jalan raya, pentingnya mematuhi Operasi Patuh Musi yang sedang berlangsung, hingga pembahasan mengenai keselamatan berkendara di era transportasi modern.
Tak hanya sekadar mendengar, para sopir pun diberikan ruang untuk menyuarakan persoalan nyata yang mereka hadapi. Beberapa di antara mereka menyoroti kondisi jalan rusak di jalur distribusi barang yang menghambat kelancaran angkutan logistik. Ada pula sopir travel yang mengeluhkan minimnya rambu lalu lintas di beberapa titik rawan kecelakaan.
Semua keluhan dan masukan dicatat dengan seksama oleh jajaran Satlantas Polres PALI. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah maupun pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur penunjang keselamatan lalu lintas di Kabupaten PALI.
Dalam kesempatan terpisah, Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K., menegaskan pentingnya pendekatan humanis yang diterapkan Satlantas. Menurutnya, budaya tertib lalu lintas tidak akan pernah bisa terbentuk hanya dengan penindakan di jalan. Perlu ada jembatan komunikasi antara penegak hukum dan masyarakat pengguna jalan agar terwujud rasa memiliki dan kesadaran hukum secara sukarela.
“Kami ingin Polri bukan sekadar penegak aturan, tetapi juga sahabat bagi masyarakat. Lewat Polantas Menyapa, kami mengedepankan pendekatan simpatik. Kami ingin mendengar suara mereka, karena pengemudi adalah mata dan telinga kami di lapangan. Aspirasi mereka akan kami tindaklanjuti bersama pihak terkait, demi mewujudkan jalan raya yang aman, nyaman, dan tertib,” tegas Kapolres PALI saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (8/7/2025).
Ia pun menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus berlanjut ke berbagai komunitas pengemudi lain, bahkan merambah ke sekolah-sekolah, kampus, dan titik-titik keramaian publik. Kapolres menilai, edukasi berlalu lintas harus dimulai sedini mungkin, agar generasi muda turut menjadi pelopor keselamatan jalan raya.
Selain menyampaikan sosialisasi, pada kesempatan tersebut Satlantas Polres PALI juga membagikan brosur keselamatan berkendara, pamflet tentang sanksi pelanggaran lalu lintas, serta memberikan helm standar bagi beberapa pengemudi yang kedapatan helmnya sudah tidak layak pakai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi sekaligus pengingat bahwa perlengkapan keselamatan adalah faktor mutlak yang harus diperhatikan para sopir saat melintas di jalan.
Menariknya, suasana santai dengan aroma kopi hangat membuat para sopir yang hadir merasa nyaman untuk berbicara. Beberapa sopir truk yang biasa melintas jalur Sumatera Selatan – Jambi misalnya, menuturkan bagaimana mereka kerap terpaksa melanggar batas muatan karena desakan pemilik barang. Mereka berharap Satlantas tidak hanya melakukan penindakan kepada sopir, tetapi juga menegur para pemilik barang yang kerap memaksa muatan berlebih demi keuntungan lebih besar.
Menanggapi hal tersebut, Kanit Gakkum IPDA Andi Nopriansyah, SH., MH., menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan penindakan secara menyeluruh. Bukan hanya sopir sebagai pelaksana di lapangan, tetapi juga perusahaan atau pihak yang secara sengaja membebani kendaraan di luar ketentuan.
“Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab bersama. Sopir memang ujung tombaknya, tetapi kita harus sadar bahwa praktik ODOL ini seringkali didorong oleh permintaan pasar yang tidak bertanggung jawab. Kami tidak ingin ada korban di jalan raya hanya karena satu pihak mengejar keuntungan sepihak,” ujar IPDA Andi.
Seiring berjalannya diskusi, beberapa sopir juga mengapresiasi pendekatan humanis yang diusung Satlantas Polres PALI. Menurut mereka, kegiatan seperti ini membuat jarak antara petugas dan masyarakat semakin dekat. Mereka pun merasa lebih berani untuk memberikan informasi jika menemukan praktik-praktik pelanggaran lalu lintas maupun indikasi kejahatan jalanan.
Di akhir sesi, AKP Desram Cemy menegaskan bahwa Ngopi Bareng & Polantas Menyapa akan menjadi agenda rutin Satlantas Polres PALI ke depan. Pihaknya akan terus mendatangi titik-titik kumpul komunitas sopir untuk membangun komunikasi dua arah, sekaligus menyalurkan edukasi keselamatan berlalu lintas secara berkesinambungan.
“Kami berharap dengan cara-cara seperti ini, Polri dapat lebih dicintai masyarakat. Sopir pun bisa lebih patuh pada aturan, memahami risiko yang mereka hadapi, dan menjadi pelopor keselamatan di jalan raya. Kami ingin semua pulang ke rumah dengan selamat, tidak ada lagi korban sia-sia di jalan hanya karena kelalaian,” pungkasnya.
Melalui inisiatif sederhana namun bermakna ini, Satlantas Polres PALI menunjukkan bahwa membangun budaya tertib berlalu lintas bukanlah tugas satu pihak saja. Butuh keterlibatan semua elemen, mulai dari pengemudi, perusahaan angkutan, pemerintah daerah, hingga masyarakat pengguna jalan lainnya.
Dengan semangat kolaborasi, Polri dan sopir di PALI berharap ke depan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah ini dapat ditekan seminimal mungkin, serta tercipta lalu lintas yang aman, tertib, dan manusiawi.**(PJS)**