PALI – Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Qur’an Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), H. Aman Rohman, SQ., S.Ag., menyampaikan pandangannya terkait kondisi dunia pendidikan di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Sebagai pemerhati sekaligus praktisi pendidikan swasta yang telah mengabdikan diri sebagai guru sejak tahun 1994, ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang, menengah, maupun pendek yang sangat menentukan masa depan bangsa.
“Mindset kita harus jelas, pendidikan itu adalah investasi. Sederhananya, jika dalam satu keluarga semua anak berpendidikan, maka status sosial keluarga tersebut akan meningkat. Apalagi bila ada yang meraih pendidikan tinggi, otomatis ia akan menjadi panutan di lingkungan masyarakat,” ujarnya kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Rabu (20/8/2025) pagi.
Menurutnya, pemerintah sering kali memandang pendidikan sebagai beban karena banyaknya anggaran yang tersedot ke sektor tersebut. Padahal, lanjut H. Aman Rohman, konstitusi menegaskan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, melainkan juga seluruh elemen bangsa.
“Tanggung jawab pendidikan harus melibatkan semua potensi bangsa, baik masyarakat, sumber daya alam, maupun lembaga pendidikan swasta. Swasta harus diberi ruang lebih besar agar bisa berkembang, karena justru pendidikan swasta ini yang selama ini berperan besar dengan gedung sendiri, tanah sendiri, gaji guru sendiri. Pemerintah cukup memberikan stimulan agar mereka bisa mandiri,” jelasnya.
Ia menilai, perbandingan anggaran negara untuk sekolah negeri dan sekolah swasta sangat jauh berbeda. Padahal, jumlah peserta didik di sekolah swasta tidak kalah, bahkan terkadang lebih banyak dibanding sekolah negeri.
“Kalau pemerintah mau jujur, anggaran untuk sekolah negeri sangat besar, sementara swasta hanya mendapat porsi minim. Padahal, dengan swasta, negara bisa lebih hemat karena pembangunan fisik maupun tenaga pengajarnya tidak sepenuhnya ditanggung pemerintah,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mencontohkan kondisi di luar negeri. Banyak universitas ternama dunia, terutama di Amerika, justru berasal dari perguruan tinggi swasta. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan swasta tidak kalah, bahkan bisa menjadi yang terbaik bila mendapat dukungan.
“Masalah utama kita saat ini adalah swasta kurang diperhatikan dan seringkali terkesan dikecilkan. Padahal, swasta memiliki peran luar biasa dalam mencerdaskan bangsa dan mereka mandiri tanpa banyak membebani keuangan negara. Seharusnya justru didorong, diperbanyak, bukan dipersempit ruang geraknya,” tegasnya.
H. Aman Rohman menutup pandangannya dengan harapan agar pemerintah lebih serius memberi ruang bagi swasta, termasuk lembaga pendidikan keagamaan, sehingga bisa berkontribusi optimal dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia. (35).