Kayuagung —Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2024, jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di daerah ini tercatat mencapai 14.325 orang atau 3,32 persen dari total penduduk. Dari angka tersebut, 8.339 orang di antaranya laki-laki dan 5.986 perempuan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, menilai angka tersebut cukup signifikan karena dari total penduduk OKI yang mencapai 786.703 jiwa, sekitar 70,72 persen atau 556.166 jiwa masuk kategori usia kerja (15–64 tahun).
“Setiap tahun angka pengangguran di OKI stabil di kisaran 3 persen, mayoritas usia produktif 17–40 tahun,” kata Antonio, Jumat (11/7/2025).
Adapun jumlah penduduk yang sudah bekerja tercatat 408.819 orang, terdiri dari 206.877 laki-laki dan 142.847 perempuan. Dari total pekerja tersebut, 48.325 orang bekerja di perusahaan besar maupun kecil yang sudah terdaftar di sistem perizinan resmi OKI.
Guna menekan angka pengangguran dan memaksimalkan potensi tenaga kerja lokal, Disnakertrans membentuk Forum Human Resources Development (HRD) pada 26 Mei 2025. Forum ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antarperusahaan agar prioritas rekrutmen tenaga kerja diberikan kepada warga OKI.
“Selama ini banyak perusahaan lebih memilih pekerja dari luar daerah seperti Medan dan Jawa. Melalui Forum HRD, kami dorong perusahaan untuk mengutamakan warga lokal, tidak hanya buruh, tetapi juga posisi manajerial,” tegas Antonio.
Forum HRD nantinya juga akan terlibat dalam job fair yang akan digelar bersamaan dengan OKI Expo pada November 2025 mendatang. Ajang tersebut diharapkan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan peluang kerja sesuai keahlian.
Tak hanya itu, Disnakertrans OKI juga terus menggenjot program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini, sebanyak 48 peserta sedang menjalani pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari sebagai bekal bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri.
“Kami ingin masyarakat OKI memiliki daya saing, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional,” tutup Antonio.(Red)