Ruteng, NTT//SI.com- Viral sejumlah pegawai di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mabuk-mabukan (Miras) di saat jam Kantor, Jumat (24/10/2025) siang sebagaiamana dilaporkan berbagai media.
Diduga sejumlah pegawai di DP2KB hampir tiap hari mengonsumsi miras di Kantor pada saat jam kerja, termasuk Sekertaris, dan Kasubag.
Peristiwa tersebut mengundang reaksi keras dari publik. Teo Hanpalam, aktivis dari Forum Aktivis Hak Asasi Manusia (FAHAM) turut mengecam keras tindakan para pegawai tersebut. Menurut Teo, tindakan tersebut tidak mencerminkan kelakukan pejabat publik.
“Kalau benar laporan dari kawan-kawan media di lapangan terkait dugaan konsumsi miras di jam kantor oleh oknum ASN Manggarai, saya sangat menyayangkan tindakan tersebut.” Tegas Teo.
Dirinya meminta Kepala Dinas (Kadis) mungkin bisa untuk klarifikasi dan kalau benar mabuk miras jadi rutinitas di jam kerja, para oknum ASN itu harus diberi sanksi dan melakukan permintaan maaf kepada publik.
“Kalau itu disengaja, mengonsumsi miras pada saat jam kerja itu pelanggaran berat karena telah melanggar disiplin PNS.” Tegasnya lagi.
Selain itu, Teo juga menyinggung Miras sebagai bagian dari media dalam ritual budaya Manggarai.
“Memang miras itu kan sudah menjadi salah satu bagian dari ritual budaya Manggarai. Kalau para pegawai tersebut minum karena acara adat di Kantor seperti peresmian gedung kantor tersebut, saya pikir itu bisa ditoleransi. Tetapi kalau hari kerja, tidak berkaitan dengan ritual adat, Kepala Dinas harus menegur mereka dan meminta maaf kepada publik Manggarai. Ini kelalaian yang tidak dapat diterima, contoh yang tidak baik. Ini juga peringatan untuk seluruh ASN di Pemkab Manggarai.” Tutup Teo, aktivis asal Manggarai tersebut.
Pewarta : Dody Pan
