*Matsama 2025 Dimulai! Kemenag Ingatkan : Jangan Ada Perploncoan di Madrasah*

Jakarta – Libur sekolah resmi usai. Para siswa di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan madrasah, hari ini mulai kembali ke bangku pendidikan untuk menjalani proses belajar tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025).

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyambut baik dimulainya kegiatan belajar mengajar tersebut, dan mengajak seluruh guru serta tenaga kependidikan madrasah untuk mengoptimalkan perannya dalam menciptakan pengalaman pertama yang bermakna dan mendidik, khususnya dalam pelaksanaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama).

“Hari pertama masuk madrasah bukan hanya soal administrasi atau pengenalan gedung, tetapi kesempatan emas bagi guru dan tendik untuk membangun kedekatan, menumbuhkan kepercayaan, dan menanamkan nilai-nilai dasar seperti disiplin, akhlak, dan semangat belajar,” ujar Thobib dalam pernyataan resminya di Jakarta.

Matsama Bukan Ajang Perploncoan

Thobib menegaskan bahwa Matsama tidak boleh menjadi ajang perploncoan atau praktik tidak mendidik. Ia mengingatkan para guru dan kepala madrasah agar menjadikan kegiatan ini sebagai momentum pembinaan karakter siswa, terutama mereka yang baru pertama kali memasuki dunia madrasah.

“Jadikan Matsama sebagai ruang penumbuhan karakter, solidaritas, dan pembiasaan nilai-nilai keislaman yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.

Kegiatan Matsama, lanjutnya, harus dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan spiritual siswa, bukan sekadar seremoni tahunan tanpa nilai substansial.

Thobib yang juga dikenal sebagai dosen di Pascasarjana Universitas Indonesia ini menekankan bahwa peran guru sangat strategis, tidak hanya sebagai pengajar di kelas tetapi juga sebagai teladan akhlak dan pembimbing spiritual siswa.

“Guru adalah wajah pertama yang dilihat siswa saat memasuki dunia madrasah. Maka sambutlah mereka dengan senyum, semangat, dan penguatan nilai,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan madrasah yang unggul dan berkarakter akan tercermin dari kualitas interaksi antara guru dan siswa sejak hari pertama.

Selain menekankan nilai-nilai pembinaan karakter, Thobib juga mengajak para guru untuk menyegarkan semangat profesionalisme dan kolaborasi pada awal tahun pelajaran ini.

“Mari jadikan awal tahun pelajaran ini sebagai titik tolak membangun madrasah yang tidak hanya unggul dan berdaya saing global, tetapi juga membumi dalam nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa membangun madrasah yang maju dan berkarakter tidak cukup hanya dengan sistem dan kurikulum, tapi harus dimulai dari budaya kerja yang sehat, semangat saling mendukung, serta kemauan untuk terus belajar.

Madrasah, Pilar Pendidikan Karakter Bangsa

Dengan dimulainya tahun ajaran baru ini, Kementerian Agama berharap seluruh komponen pendidikan madrasah dapat bersinergi menciptakan atmosfer belajar yang inspiratif, penuh semangat, dan sesuai dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.

Thobib menutup pesannya dengan penekanan bahwa peran guru madrasah sangat penting dalam menghadirkan generasi unggul, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Peran guru adalah kunci menuju cita-cita madrasah yang berkemajuan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS