Labuan Bajo, NTT//SI.com- Kasus dugaan penggunaan gelar palsu yang diduga dilakukan oleh Lorensius Logam kembali memanas setelah Advokat Manggarai Barat, Robertus Antara, mendesak Polres setempat untuk menetapkan Lorensius Logam sebagai tersangka.
Tidak hanya Lorensius Logam, pemimpin redaksi mabaraktual Oktavianus Dalang juga diminta untuk ditetapkan tersangka karena diduga turut serta dalam perbuatan melawan hukum (Memberikan Gelar Palsu).
Erles Rareral, S.H.,M.H menegaskan bahwa penuntutan tanpa bukti yang kuat dan tanpa adanya korban yang jelas dalam peristiwa tersebut merupakan tindakan yang sangat disayangkan. Dia mempertanyakan keabsahan laporan yang diajukan oleh pihak advokat kepada Polres Manggarai Barat, khususnya soal motif dan legal standing dalam laporan tersebut. Apakah ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh sdra Lorensius Logam? Berikutnya, Yang dirugikan siapa? Sehingga pelapor bertindak atas kuasa dari pihak yang dirugikan.
“Kami mendukung kepolisian untuk hentikan kasus ini jika tidak ada bukti yang cukup. Laporan harus didasarkan pada kerugian yang nyata dan harus ada kuasa dari korban supaya jelas, legal standingnya,” tegas Erles Rareral, S.H.,M.H Rabu (3/4/2024) malam melalui telepon.
Selain itu, Erles juga menyayangkan seolah-olah ada kejahatan luar biasa yang dilakukan Lorensius Logam, padahal ini soal pencantuman gelar pada sebuah kepengurusan media Mabaraktual.
“Ini menjadi lucu, ketika klarifikasi dari pihak media sudah ada bahwa ada kesalahan penulisan, yang seharusnya Lorensius Logam sebagai Wartawan namun diinput sebagai penasehat hukum, artinya clearkan? Mengapa dipaksa pihak kepolisian resort Manggarai Barat untuk menetapkan Lorensius Logam sebagai tersangka?” ujarnya dengan nada keras.
Lebih lanjut, Erles memberikan dukungannya kepada aktivis Lorens Logam yang dinilai tegas dalam membongkar kasus-kasus kebusukan, terutama terkait tambang ilegal.
“Saya suka adik Lorens ini, track recordnya luar biasa. Dia sebagai aktivis yang konsisten mengambil peran penting dalam mengadvokasi kebenaran,” Ujarnya.
Editor : Dody Pan
