Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Angka Kematian Jemaah Turun!

Madinah — Sinar matahari sore perlahan meredup di kota suci Madinah ketika satu per satu petugas medis menurunkan bendera, menandai berakhirnya operasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk musim haji 1446H/2025M. Di antara rasa lega, tak sedikit yang menitikkan air mata haru. Sebuah misi kemanusiaan yang dijalani tanpa lelah selama 70 hari resmi ditutup pada Minggu, 13 Juli 2025.

Momen penutupan ini bertepatan dengan kepulangan Kloter KJT 28 ke Tanah Air pada 10 Juli 2025, kloter terakhir yang menuntaskan seluruh rangkaian ibadah di bawah pengawasan layanan kesehatan Indonesia. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran, secara resmi menutup operasional KKHI Daerah Kerja Madinah.

“Hari ini adalah penutupan KKHI Daker Madinah. Dengan demikian, seluruh pelayanan kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi resmi berhenti beroperasi,” ujar Imran, suaranya bergetar menahan haru.

Di balik momen perpisahan ini, ada kabar baik: jumlah jemaah wafat menurun, dari 461 pada 2024 menjadi 446 pada 2025, berdasarkan data Siskohatkes per 10 Juli pukul 16.00 WAS.

“Artinya, upaya preventif dan penanganan kita selama ini menunjukkan hasil yang baik,” imbuh Imran.

Bagi tim medis, penurunan ini bukan sekadar angka statistik. Ia adalah buah dari kerja sama lintas sektor, pengawasan kesehatan sejak embarkasi, edukasi jemaah, hingga kecepatan penanganan di lapangan.

Sepanjang 70 hari operasional, tercatat 1.710 jemaah harus dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Diagnosa terbanyak meliputi pneumonia, diabetes melitus, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Sementara itu, KKHI Madinah sendiri melayani 241 jemaah, baik rawat jalan maupun rawat inap. Kasus tertinggi masih didominasi pneumonia, hipertensi, dan diabetes melitus.

Pelayanan kefarmasian juga mencatat kesibukan tinggi, dengan 12.396 layanan. Obat yang paling banyak digunakan adalah tablet flu dan batuk kombinasi — mencerminkan bahwa kondisi cuaca dan daya tahan tubuh tetap menjadi tantangan berat di musim haji.

Musim haji tahun ini pun tak lepas dari tantangan. Salah satunya datang dari perubahan kebijakan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, yang membatasi izin operasional KKHI hanya untuk layanan rawat jalan serta mengurangi jumlah klinik sektor.

“Informasi soal ini sempat simpang siur. Bahkan, kami beberapa kali mendapat inspeksi mendadak di tengah layanan yang sudah berjalan,” ungkap Imran.

Namun, di tengah tekanan dan keterbatasan, para petugas KKHI tetap berdiri tegak. Program tanazul — pemulangan jemaah lebih awal karena alasan medis — juga berjalan lancar tanpa insiden.

“Semua pasien tanazul pulang dengan selamat. Ini berkat koordinasi erat antara Daker Makkah, Madinah, dan Bandara,” ujar Imran penuh syukur.

Penutupan layanan kesehatan ini tak sekadar penanda administratif, tetapi juga ruang refleksi spiritual. Bagi para petugas, melayani tamu Allah adalah kehormatan sekaligus amanah moral yang besar.

“Kalau ada kekurangan dalam pelayanan, mari kita perbanyak istighfar. Kita belajar dari semua proses ini,” ucap Imran dengan nada teduh.

Imran juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan — mulai dari dokter, perawat, apoteker, hingga petugas logistik — yang bekerja tanpa kenal waktu demi menjaga kesehatan ratusan ribu jemaah.

Penutupan ini pun jadi titik awal evaluasi. Imran menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang lebih intensif dengan otoritas kesehatan Arab Saudi.

“Agustus nanti, perwakilan Kemenkes Arab Saudi akan datang ke Indonesia. Di sana, kita akan sampaikan semua catatan dan pengalaman untuk mempersiapkan Haji 2026,” jelasnya.

Meski klinik sudah tutup, tugas tim kesehatan belum sepenuhnya rampung. Masih ada 43 jemaah yang dirawat di RSAS. Tim medis Indonesia akan terus melakukan visitasi sampai seluruh jemaah sembuh dan pulang ke Tanah Air.

Bagi para petugas, tugas boleh selesai, tetapi jejak pengabdian ini akan selalu membekas — di hati, di ingatan, dan tercatat abadi dalam sejarah mereka sebagai penjaga kesehatan para tamu Allah.(Red)..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS