Muara Enim — Dalam momentum memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, semangat perjuangan kemerdekaan kembali dihidupkan dalam wujud yang tak biasa. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pro Jurnalis Media Siber (PJS) Kabupaten Muara Enim menggagas sebuah kegiatan bernilai strategis dan simbolis: Turnamen Catur Antar Organisasi Wartawan Se-Kabupaten Muara Enim, yang akan digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bertempat di Sekretariat PERCASI Muara Enim.
Mengangkat tema “Skakmat Hoaks, Jurnalis Bergerak untuk Kemerdekaan Informasi”, turnamen ini tak sekadar menjadi ajang adu kecerdasan di atas papan catur, namun juga menjadi panggung perlawanan simbolik terhadap gempuran informasi palsu (hoaks) yang kian mencemari ruang publik.
Ketua DPC PJS Muara Enim, Peryanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bentuk kontribusi insan pers dalam menjaga kedaulatan informasi di era digital. Lebih dari sekadar olahraga, catur dipilih karena mengandung filosofi yang kuat: ketenangan, akurasi, dan strategi — tiga pilar yang juga menjadi ruh dalam kerja jurnalistik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa wartawan bukan hanya berpikir cepat di lapangan, tetapi juga strategis dalam menyikapi arus informasi. Catur adalah representasi dari bagaimana kita menata narasi, mengantisipasi disinformasi, dan merespons hoaks dengan ketepatan fakta,” ujar Peryanto dengan penuh semangat.
Turnamen ini terbuka bagi seluruh wartawan yang tergabung dalam berbagai organisasi profesi kewartawanan di Kabupaten Muara Enim. Panitia juga membuka pendaftaran hingga satu hari sebelum pelaksanaan, dan menargetkan partisipasi yang luas sebagai bentuk konsolidasi semangat solidaritas antarjurnalis.
Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini ingin membangkitkan kesadaran bersama bahwa melawan hoaks adalah tanggung jawab kolektif, terutama bagi para penyampai kabar — jurnalis.
“Dengan duduk bersama di depan papan catur, kita tidak hanya mengasah strategi, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperkuat peran jurnalis sebagai benteng terakhir kebenaran informasi,” lanjut Peryanto.
Masyarakat umum juga diajak hadir menyaksikan langsung jalannya turnamen, memberikan dukungan moral, dan sekaligus belajar tentang pentingnya literasi media dan informasi di tengah era digital yang serba cepat.
DPC PJS Muara Enim berharap turnamen ini bisa menjadi agenda tahunan, sebagai bentuk edukasi publik dan perwujudan nilai-nilai kemerdekaan yang terus relevan hingga kini — yaitu kemerdekaan berpikir, berekspresi, dan menyampaikan kebenaran.
Turnamen ini bukan semata soal siapa yang menang atau kalah. Lebih dari itu, ini adalah pernyataan bahwa wartawan tetap tegak, berpikir tajam, dan siap “skakmat” terhadap segala bentuk hoaks yang mengancam nalar publik..(PJS).