PALU, 13 Juli 2025 — Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si., menegaskan pentingnya peran Pro Jurnalismedia Siber (PJS) sebagai motor penggerak literasi digital di tengah era post-truth yang kian menantang.
Pesan tersebut disampaikan Kang Ace—sapaan akrabnya—saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) II Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PJS secara daring, yang berlangsung di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 13–15 Juli 2025. Munas ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional dan Musyawarah Daerah (Musda) I DPD PJS Sulteng, mengusung tema “Memperkuat Konsolidasi Pers Siber untuk Demokrasi dan Pembangunan Daerah, Menuju PJS sebagai Konstituen Dewan Pers.”
Dalam sambutannya, Kang Ace menyoroti perubahan tatanan global yang kini memasuki era multipolar. “Hari ini dunia tidak lagi didominasi satu kekuatan hegemonik seperti di masa Perang Dingin. Kepentingan semakin saling beririsan. Ini menuntut masyarakat memiliki literasi digital yang kuat,” ujarnya.
Ia menekankan, perkembangan teknologi digital membawa dampak besar pada pola komunikasi publik. Di era post-truth, fakta objektif sering dikalahkan emosi dan opini pribadi. Oleh karena itu, para jurnalis media siber dituntut makin profesional dan bertanggung jawab dalam menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan membangun nilai kebangsaan.
“Era post-truth adalah masa di mana kebohongan bisa dikemas seolah-olah kebenaran karena dimainkan lewat emosi publik. Di sinilah PJS harus hadir dengan karya jurnalistik yang bermutu, beretika, dan menjaga ketahanan informasi nasional,” tegas Kang Ace.
Lebih jauh, ia mengingatkan tingginya penetrasi internet di Indonesia menjadi peluang sekaligus tantangan serius. Arus hoaks dan disinformasi yang deras di media sosial perlu dilawan dengan gerakan literasi digital yang masif dan berkelanjutan.
“Kesadaran publik akan pentingnya informasi yang benar harus terus dibangun. Pers yang profesional adalah benteng terakhir penjaga mutu demokrasi,” sambungnya.
Puncak Munas II akan ditandai dengan Seminar Nasional pada 15 Juli 2025, menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dan Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba. Diskusi akan membahas arah kebijakan pers ke depan serta penguatan konsolidasi media siber.
Menutup pesannya, Gubernur Lemhannas menegaskan bahwa di tengah percaturan geopolitik informasi yang dinamis, PJS memiliki peran vital mendukung pembangunan daerah sekaligus memperkokoh posisi Indonesia dalam peta global.**(PJS)**