Palembang – Kegiatan Penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Kota Palembang pada tanggal 16 Juni 2023 hingga saat ini banyak menuai protes atas penggusuran tersebut bahkan akan mengelar aksi ke Pemerintah Kota Palembang.
Front Rakyat Palembang [FRP] bersama beberapa organisasi di antaranya Aliansi untuk Keadilan, Gerakan Cinta Rakyat, Organisasi Pedagang Kaki Lima, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi [LMENDe], Persatuan Perempuan Cinta Perempuan [PPCP] melakukan konferensi pers pada Senin 26 Juni 2023 sore, di Warung Kopi Yuk Wati, Kampus, Palembang.
Capung selaku Koordinator Aksi bersama Yoga mengatakan bahwa besok akan mengelar aksi menuntut pihak Pemerintah Kota [Pemkot] Palembang untuk mengizinkan para pedagang berdagang kembali di tempat semula.
Tak hanya itu, FRP juga mendesak pihak Pemkot melalui Perumda PD Pasar Palembang untuk membuka isi perjanjian terkait Kerja Sama Operasi [KSO] atau Build Operate Transfer [BOT].
“Sebab hal itu diperlukan agar membuka transparansi berkaitan dengan perjanjian Perumda dengan pihak Ketiga dalam pengelolaan Pasar 16 Ilir,” jelas Capung.
Bahkan, Ketua Gencar Sumsel Charma Afrianto menyatakan bahwa Kami yang tergabung dalam aksi ini akan mengepung Kantor Walikota Palembang dalam rangka mendesak penguasa untuk membuka secara transparansi perjanjian pengelolaan Pasar 16 Ilir antara PT Bima Citra Realty [BC] dan Perumda Pasar [PD Pasar Palembang].
Pemkot Palembang harus membuka kran itu, agar diketahui para pedagang pasar dan masyarakat,” tegasnya singkat.
Selain itu, Juru bicara FRP, Ki Edi Susilo bersama penasihat hukumnya Desmon menyampaikan bahwa besok akan kita gelar mimbar bebas dan siapa pun ingin bergabung dan menyuarakan ketidakadilan… Ayo bergabung. “Siapa pun ingin bersolidaritas silakan dan ingin menyampaikan aspirasi ‘monggo’,” pungkasnya.
Deni S.
0 Comments