Pangkalpinang, saranainformasi.com – Bakal Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan merawat tradisi adat istiadat keagamaan di tengah arus modernisasi. Menurutnya, menjaga adat istiadat keagamaan bukan hanya soal melestarikan tradisi, tetapi juga merupakan bagian integral dari perkembangan sosial dan ekonomi di daerah ini. Senin (2/9/2024).
Dalam kesempatan berbicara kepada awak media usai memberikan paparan singkat di Rosman Djohan Institut pada Minggu (01/09/2024), Erzaldi menekankan bahwa adat istiadat keagamaan tidak hanya sebagai bagian dari kehidupan spiritual, tetapi juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan identitas masyarakat Babel.
“Bangka Belitung adalah daerah yang kaya akan pluralitas dan keragaman, di mana tradisi serta nilai-nilai budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi adalah tradisi adat istiadat keagamaan. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi fondasi dalam perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Erzaldi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Babel.
Erzaldi melihat potensi besar bagi Bangka Belitung untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan, seiring dengan semangat masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional tersebut. Menurutnya, hal ini dapat diwujudkan melalui berbagai inisiatif, mulai dari peningkatan mutu pendidikan agama, pengembangan infrastruktur keagamaan, hingga pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan.
Peningkatan Mutu Pendidikan Agama: Pilar Utama Pembangunan Karakter
Erzaldi mengungkapkan pentingnya peningkatan mutu pendidikan agama di Babel sebagai salah satu langkah strategis dalam merawat adat istiadat keagamaan. Ia berpendapat bahwa dengan memperkuat pendidikan agama, terutama di daerah-daerah tertentu di pulau Bangka dan Belitung, masyarakat dapat memiliki akses yang lebih baik untuk memahami dan mendalami nilai-nilai Islam.
“Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Mereka akan menjadi penerus yang dapat menjaga dan melestarikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Erzaldi menekankan bahwa pendidikan agama harus ditempatkan sebagai pilar utama dalam pembangunan karakter masyarakat Babel. Ia juga berharap, pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus dalam hal ini dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai dan berkualitas.
Pengembangan Infrastruktur Keagamaan: Mendukung Spiritualitas Masyarakat
Selain pendidikan, Erzaldi juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur keagamaan di Babel. Ia berpendapat bahwa pembangunan masjid-masjid yang representatif, pusat kegiatan keagamaan, dan sarana pendukung lainnya perlu ditingkatkan untuk memberikan masyarakat akses yang lebih baik dalam mengembangkan spiritualitas mereka.
“Masjid bukan hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang dapat menyatukan masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, masyarakat akan lebih mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang dapat memperkuat ikatan sosial dan spiritual mereka,” jelas Erzaldi.
Erzaldi juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat masjid-masjid yang sudah ada. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan keindahan masjid, sehingga dapat menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah dan berkumpul.
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Keagamaan: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Lebih lanjut, Erzaldi juga menyoroti potensi pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan di Babel. Menurutnya, hal ini dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebutkan beberapa inisiatif yang dapat dilakukan, seperti pembuatan pusat-pusat kerajinan dan perdagangan yang mendukung nilai-nilai keagamaan.
“Pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda ekonomi di Bangka Belitung. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga manfaat ekonomi dari kegiatan-kegiatan keagamaan,” ujar Erzaldi.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi berbasis keagamaan ini. Erzaldi berharap, inisiatif-inisiatif semacam ini dapat membantu masyarakat Babel menjadi lebih mandiri secara ekonomi, sekaligus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan.
Promosi Pariwisata Keagamaan: Membuka Pintu Bagi Dunia
Erzaldi juga menekankan pentingnya promosi pariwisata keagamaan sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keagamaan Babel kepada dunia. Menurutnya, festival-festival keagamaan, pertunjukan seni, dan kegiatan lainnya dapat menjadi daya tarik wisata yang unik.
“Pariwisata keagamaan dapat menjadi pintu bagi dunia untuk mengenal lebih dekat nilai-nilai keagamaan dan budaya di Bangka Belitung. Ini bukan hanya soal menarik wisatawan, tetapi juga tentang berbagi nilai-nilai positif yang kita miliki dengan dunia,” ujarnya.
Erzaldi menambahkan bahwa promosi pariwisata keagamaan juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan usaha-usaha yang mendukung sektor pariwisata, seperti penginapan, kuliner, dan kerajinan tangan.
Kesimpulan: Bangka Belitung Sebagai Inspirasi
Di akhir wawancaranya, Erzaldi menyatakan keyakinannya bahwa Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bertahan lama. Ia berharap, dengan melibatkan seluruh komunitas, Babel dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun daerah yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan keberagaman.
“InsyaAllah, dengan komitmen bersama, kita bisa menjadikan Bangka Belitung sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal menjaga dan mengembangkan tradisi adat istiadat keagamaan,” tutup Erzaldi.
(*/Red/KBO Babel)
0 Comments