Malra, SI.Com. — Bahaya limbah yang berasal dari Rumah Sakit Karel Sadsuitubun (KS) kategori B3 (limbah bahan berbahaya dan beracun), di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku kini menumpuk.
Berdasarkan informasi, hal ini karena pihak pengolah limbah yang bekerja sama dengan transporter sejak bulan maret 2023 kemarin belum juga diambil.
Penumpukan limbah barang beracun dan berbahaya (B3) dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Rumah Sakit KS, apabila masih belum diselesaikan oleh pihak pengolah limbah, maka tidak hanya mengancam kondisi lingkungan tetapi juga dapat mengganggu kesehatan manusia.
Menurut PP 101/2014 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah dipahami sebagai zat, energi, atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya dapat membahayakan lingkungan hidup serta, kesehatan, serta kelangsungan hidup. Selayaknya bidang industri lain, industri medis, baik rumah sakit maupun farmasi, pun menghasilkan limbah yang berbahaya.
Limbah B3 dari fasyankes sendiri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Klasifikasinya meliputi limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, serta limbah kimiawi.
Selain itu ada juga limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat tinggi. Setiap jenis limbah B3 tersebut memiliki tingkat kebahayaan dan potensi risiko kesehatan yang berbeda beda.
Bahkan limbah B3 tersebut, masing-masing jenis memiliki batas waktu penampungan, dan untuk gudang atau gedung penampungannya juga tidak di sembarang tempat, semua harus sesuai dengan prosedurnya.
Terkait dugaan penumpukan limbah B3 dari fasyankes, Direktur Rumah Sakit Karel Sadsuitubun ketika ditemui pada (5/6/2023), hanya mengarahkan agar dapat mengkonfirmasi hal tersebut dengan Ibu Yoke Naraha.
“Dalam waktu satu minggu dipastikan limbah tersebut sudah dapat di angkut,” kata Yoke ketika ditemui wartawan (5/6/2023) kemarin.
Sementara sesuai hasil pantauan beberapa wartawan pada Rabu, (21/6/2023), di gedung TPS B3 Rumah Sakit setempat, hingga kini masih menumpuk sejumlah tumpukan limbah kategori B3.
Untuk dapat diketahui hingga berita ini tayangkan, Ibu Yoke Naraha belum dapat dikonfirmasi, bahkan bawahannya ketika ditemui wartawan diruang kerjanya mengaku, yang bersangkutan sedang tidak berada ditempat dan tidak mengetahui nomor telephone pimpinannya itu.
Penulis: Apri Uwalyanan
Published: Rendi
0 Comments