BATURAJA, SUMATERA SELATAN – Untuk kali kedua, semangat kebersamaan antara dunia jurnalisme dan otomotif kembali bergaung di Kota Baturaja. Dewan Pimpinan Cabang Pro JurnalisMedia Siber (DPC PJS) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bersama Babe Motor Sport (BMS) berkolaborasi menyelenggarakan ajang balap motor bertaraf regional.
Event bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada 12-13 Juli 2025 mendatang dan menjadi kelanjutan sukses putaran perdana yang telah digelar pada Januari lalu. Kehadiran gelaran balap motor ini semakin menegaskan Kota Baturaja sebagai magnet baru pecinta balap di Sumsel.
Dalam konferensi pers, Rabu (9/7/2025), Sekretaris DPC PJS OKU, Maret Syahrial, mewakili Ketua Agus Maulana, menuturkan bahwa keterlibatan organisasi wartawan siber ini bukan tanpa dasar. Menurutnya, Ketua DPC PJS OKU memang memiliki rekam jejak panjang di dunia balap.
“Pak Agus Maulana bukan sekadar jurnalis. Sebelum aktif di dunia media, beliau adalah orang lama di dunia otomotif sejak 1998. Beliau berpengalaman sebagai scrutineering resmi dan mengantongi Lisensi Teknik (T) dari IMI Pusat, baik di balap motor maupun grasstrack,” ungkap Maret.
Lebih dari sekadar mendukung, kehadiran PJS OKU memberikan warna segar bagi para anggota. “Ini pengalaman unik bagi kami yang sehari-hari fokus di liputan berita. Ternyata terlibat langsung di kepanitiaan balap motor memberi pelajaran baru, mulai dari perizinan, layout lintasan, hingga koordinasi teknis,” lanjutnya.
Sejak tahap awal persiapan, PJS OKU terjun penuh mendampingi BMS. Dari penyusunan proposal sponsor, pengurusan legalitas, hingga persiapan teknis di lapangan. Semua dilakukan agar pelaksanaan event ini berjalan mulus.
Hal senada disampaikan Ketua BMS Sumsel, Cecep Saparuddin atau yang akrab dipanggil Babe. Ia menilai PJS OKU punya andil besar dalam memastikan keberlangsungan lomba balap motor ini tetap hidup di Baturaja.
“Kalau tidak ada dukungan PJS OKU, saya yakin kami akan banyak menemui hambatan. Pak Agus Maulana saya kenal sejak 2010 ketika beliau masih aktif di IMI Bengkulu. Beliau orang lapangan, bukan cuma bicara di atas kertas,” tutur Babe.
Baginya, sinergi ini membuka mata banyak pihak bahwa jurnalis tak hanya bisa menulis berita, tapi juga berperan langsung dalam industri otomotif. “Mereka bantu proposal, bikin layout sirkuit, handle teknis, sampai mengatur tenaga pelaksana di hari H. Mereka bukan hanya peliput, tapi bagian dari tim kerja,” imbuhnya.
Ajang balap motor ini akan memperebutkan Piala Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A.P. sekaligus memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79. Beragam kelas balap disiapkan, mulai dari kategori pemula, seeded, hingga kelas lokal yang akan diikuti rider muda berbakat dari OKU dan wilayah sekitar.
Lintasan balap akan menggunakan Sirkuit Non Permanen (NP) di kawasan GOR Baturaja. Sirkuit ini telah lolos peninjauan Track Inspection (TI) oleh IMI Sumsel. Panitia memastikan seluruh aspek keselamatan, ketersediaan ambulans, hingga tenaga medis sudah disiapkan optimal.
Antusiasme masyarakat Baturaja dan dukungan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta sponsor lokal juga turut memperkuat penyelenggaraan. “Baturaja bukan cuma punya wisata alam. Kami ingin kota ini jadi tuan rumah balap motor bergengsi di Sumsel,” ucap Maret optimis.
Selain mendongkrak gairah otomotif, kegiatan ini juga berdampak ekonomi. Banyak pelaku UMKM akan meramaikan arena sekitar lintasan melalui bazar kuliner dan produk lokal. Sementara bagi warga, ajang ini memberi hiburan sekaligus pengalaman langsung menyaksikan persaingan pembalap profesional.
Tidak hanya berhenti di sini, DPC PJS OKU berkomitmen menjadikan event balap motor sebagai agenda rutin tahunan. Ke depan, mereka berencana menggandeng lebih banyak komunitas otomotif, agar atmosfer balap di Baturaja semakin semarak dan berkelanjutan.
Di mata anggota PJS OKU sendiri, kegiatan ini membuka wawasan baru. “Kami jadi tahu istilah-istilah balap yang sebelumnya asing, seperti grid start, paddock, hingga scrutineering. Ini ilmu lapangan yang mungkin tidak kami dapat di ruang redaksi,” kata salah satu anggota PJS OKU sambil tersenyum.
Pada akhirnya, kebersamaan jurnalis dan insan otomotif membuktikan bahwa lintas profesi bisa menyatukan visi. “Kami tidak hanya bertugas di balik layar berita. Hari ini, kami ikut mencatat sejarah balap motor di Baturaja,” tutup Maret.**PJS***