PALI – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Mamba’ul Hikam Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar pembekalan bagi mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Pemberdayaan Petani Lokal Melalui UMKM untuk Menumbuhkan Perekonomian Masyarakat Desa” ini berlangsung pada Minggu, 27 Juli 2024 di Laboratorium Micro Teaching Kampus STIT Mamba’ul Hikam.
Seluruh peserta KKN, dosen pembimbing, dan civitas akademika turut hadir dalam kegiatan ini. Acara dibuka langsung oleh Ketua STIT Mamba’ul Hikam PALI, Dr. KH. M. Erlin Susri, S.Sos.I., M.Pd.
“Mahasiswa bukan sekadar pelaksana program. Mereka harus tampil sebagai fasilitator dan inovator dalam memberdayakan petani lokal serta mengembangkan UMKM berbasis potensi desa,” tegasnya dalam sambutan pembukaan.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama.Pertama, Raden Abdul Rohman, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten PALI. Ia menyampaikan materi bertema “Strategi Pemberdayaan Petani Lokal Melalui UMKM”.
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa, petani, dan pelaku UMKM untuk menciptakan nilai tambah produk pertanian, memperkuat kelembagaan ekonomi desa, dan mendorong pemasaran berbasis digital.
“Mahasiswa harus aktif mendampingi masyarakat menggali potensi desa secara berkelanjutan,” ujarnya.
Narasumber kedua, Alip Kamaron, M.Pd., selaku Wakil Ketua I STIT Mamba’ul Hikam, membawakan materi tentang Sistematika Pelaporan dan Etika Mahasiswa KKN. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan, kelengkapan administrasi, dan menjaga etika selama mahasiswa menjalankan pengabdian di desa.
“Mahasiswa KKN adalah wajah kampus. Mereka harus bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan memberi teladan positif di tengah masyarakat,” katanya.
Pembekalan ini menjadi langkah awal dalam menyukseskan pelaksanaan KKN 2025. STIT Mamba’ul Hikam PALI menunjukkan komitmennya mencetak lulusan yang unggul secara akademik serta memiliki jiwa pengabdian dan kepedulian sosial tinggi.
Melalui program KKN ini, diharapkan lahir inovasi, kolaborasi, dan penguatan pemberdayaan masyarakat desa, terutama dalam sektor pertanian dan kewirausahaan. Tujuannya, membangun desa mandiri dan berdaya saing di era digital.(35).