Redaksi sarana informasi.com
RAMBUTAN, si.com// Panen Padi bersama Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH., MH dalam mendukung swasembada pangan nasional berlangsung di Desa Pulau Parang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Senin (27/10/2025).
Askolani menegaskan bahwa Sektor Pertanian merupakan salah satu program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang telah tertuang di dalam Misi Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Banyuasin, yakni “Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian Dalam Banyuasin Prima”.
Untuk realisasi tanam pada Musim Tanam 2024,
komoditas padi di Kabupaten Banyuasin adalah 240.634 Ha, dengan produksi sebanyak 948.089 ton GKG setara 544.445 ton beras, sehinga membuat kabupaten surplus beras sebanyak 465.593 ton beras berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Bupati Banyuasin menambahkan bahwa angka sementara BPS Tahun 2025 produksi padi gabah kering giling sampai dengan Oktober 2025 adalah 1.163.416 ton GKG dari 3 juta ton gabah kering giling yang diproduksi oleh Provinsi Sumatera Selatan dan sudah melampaui realisasi gabah tahun 2024.
Hal ini yang menjadikan Banyuasin naik peringkat 2 nasional. Ini merupakan angka yang sangat besar yang menempatkan Kabupaten Banyuasin sebagai penghasil gabah terbesar dan menjadikan Banyuasin sebagai lumbung pangan, sehingga dengan momentum hari ini semoga kita dapat mewujudkan impian kita bersama menjadi kabupaten lumbung pangan nasional dan menjadi peringkat 1 penghasil gabah padi terbesar di nusantara.
Lahan yang dipanen merupakan lahan bukaan baru untuk panen tanam kedua IP 100 Regular, Askolani menyatakan kekaguman beliau ternyata di Desa Pulau Parang banyak memiliki potensi selain padi, banyak hasil sayur dan budi daya ikan air tawar. Potensi ini dapat digali oleh Dinas Perikanan dan Baketpan Banyuasin.
Camat Rambutan, Mursal, M., SH., I., MH, menyatakan bahwa momen perdana kehadiran orang nomor satu di Banyuasin yakni Bapak Bupati Askolani sangat spesial bagi Desa Pulau Parang yang memiliki keterbatasan dari sektor pertanian. Secara keseluruhan 80 hektar dan panen perdana kedua di Desa Sungai Parang.
Dijelaskan kalau panen pertama mengalami kegagalan namun masyarakat Desa Pulau Parang tetap menanam kembali, alhamdulillah kali ini berhasil dan dapat dipanen bersama dengan Bupati Banyuasin.
Dalam kesempatan ini dilakukan juga dialog bersama petani, masyarakat dan penyuluh pertanian serta perternakan terkait permasalahan yang ada.
Kades Desain Pulau Parang, Mustofa menyampaikan bahwa Desa Pulau Parang butuh perhatian lebih dari masyarakat dalam memaksimalkan pertanian mengingat pernah mengalami kegagalan panen sebelumnya.
Sedangkan Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, Ridho Munir, S. IP ikut menyuarakan agar perhatian dengan Desa Pulau Parang dapat lebih intens terutama dalam peningkatan swasembada pangan.
Askolani dalam hal ini berjanji tahun 2026 akan memaksimalkan hasi produksi pangan dan insha Allah dapat 3 kali panen dalam setahun. Selain itu akan menggali lebih potensi yang banyak di Desa Pulau Parang melalui dinas terkait.
Turut mendampingi Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Banyuasin, Sarip, SP., MM, Kadis Ketahanan Pangan, Masita Liana, SP, Kadis PUPR Banyuasin, Ir. H. M. Riyan Aditya Saputra, MT., IPM., ASEAN. Eng, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kabupaten Banyuasin, Rayan Nurdinsyah, S STP., M. Si, dan Kabag Adpem Setda Banyuasin, Rohani, SE.
Editor Pahrul Edi













