Manggarai, NTT//SI.com- Masyarakat Kabupaten Manggarai, khususnya masyarakat Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, beberapa pekan terakhir keluhkan kelangkaan Minyak Tanah untuk kebutuhan rumah tangga.
Beberapa waktu lalu, yakni pada Senin (21/11/2022) Pimpinan LSM LPPDM Marsel Nagus Ahang, SH pertanyakan alasan kelangkaan Minyak Tanah di Kabupaten Manggarai.
Dimana dalam pernyataannya, Ahang pertanyakan alasan kelangkaan minyak tanah, dan mendesak pihak Pemerintah dan Kepolisian untuk melacak, kira-kira apa penyebab kelangkaan Minyak Tanah tersebut. Dan meminta pihak-pihak terkait untuk segera mengatasi persoalan ini, dan berikan alasan soal kelangkaan Minyak Tanah tersebut yang terjadi di Kabupaten Manggarai beberapa pekan terakhir.
“Kasihan masyarakat khususnya ibu-ibu yang harus berkeliling mencari minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga mereka, dan kalaupun minyak tanahnya dapat, itu dijual dengan harga Rp. 30.000, per jerigen berukuran 5 liter, bahkan juga harganya lebih dari Rp.30.000”, kata Ahang beberapa waktu lalu
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Kabupaten Manggarai, Beharuddin Abbas saat dikonfirmasi media ini melalui via telephone seluler, pada Kamis (24/11/2022) pagi, dirinya menjelaskan bahwa, tentang minyak tanah kita, ini memang menjadi soal. Jadi soal kita setelah kita rapat kemarin dua hari yang lalu dengan empat agen di kota Ruteng dan perwakilan dari Depot Pertamina Reo.
Mereka menyampaikan kepada kita bahwa, memang ada pengurangan alokasi minyak tanah untuk beberapa agen khususnya di Kabupaten Manggarai ada pengurangan, dan pengurangan itu diatur dari pusat.
“Jadi misalnya begini, Januari sampai Oktober kemarin PT. Tunggal Putra, ada 135 sampai 140 kilo liter. Di November mereka hanya dapat 105 kilo liter, ada pengurangan sekitar 30 sampai 35 kilo liter, begitu juga di PT. Flores Agung, mereka dari 220 sampai 230 kilo liter, sekarang mereka hanya dapat 205 kilo liter, dan dari PT. Mitra Karya Sejati dari 235 kilo liter, sekarang mereka hanya dapat 180 kilo liter”, jelas Kabag Ekonomi Kabupaten Manggarai, Baharuddin Abbas kepada media ini melalui sambungan telephone seluler Kamis (24/11/2022) pagi
Lanjutnya menjelaskan bahwa, dari PT. Kelang biasanya mereka dapat 200 kilo liter perbulan sekarang hanya dapat 160 kilo liter memang ada turun banyak, dan itu memang dari Pusat.
“Selama ini kita coba gali, dan kalau di Pertamina Depot Reo mereka selalu menjelaskan bahwa, stok selalu cukup. Tapi, pengaturan ini alokasinya tetap dibawah BTH Migas, jadi BTH Migas yang mengatur dengan Kementerian ESDM, dan kewenangan tersebut ada dari sana. Jadi kalau dari sana perintahnya sekian, yah sekian saja yang mereka keluarkan walaupun stoknya tetap aman di Depot Reo”, pungkasnya melanjutkan penjelasan dari pihak Pertamina Reo
“Jadi dari agen, sampai ke pengecer memang terjadi pengurangan jata semua. Jadi pengecer yang biasanya dapat 10 drom, sekarang hanya dapat 3 drom saja”, tutup Kabag Ekonomi Kabupaten Manggarai, Baharuddin Abbas
Untuk diketahui, dalam rapat dengan Kabag Ekonomi pada dua hari yang lalu, ada empat agen minyak tanah di kota Ruteng yang diundang, dan perwakilan dari Depot Pertamina Reo.
Penulis : Dody Pan
0 Comments